Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menunda penerapan program B35 yang awalnya dijadwalkan berlangsung pada akhir bulan ini.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana mengatakan kementeriannya masih perlu untuk berdiskusi intensif dengan Kementerian Perindustrian dan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
“Karena masih diskusi sama Kementerian Perindustrian kan dari sana tuh yang otomatis kendaraan komunikasi dengan Gaikindo,” kata Dadan saat ditemui di Kementerian ESDM, Rabu (20/7/2022).
Dadan menambahkan kementeriannya tengah memastikan aspek keteknikan dari bahan bakar bauran nabati itu sebelum diuji di tengah masyarakat.
“Pengujian lagi dikerjakan,” tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian ESDM menambah alokasi pengadaan Biodiesel mencapai 10,8 juta kiloliter (KL) atau naik 6,4 persen dari kuota awal yang ditetapkan sebesar 10,15 juta KL pada tahun ini.
Baca Juga
Langkah itu dilakukan seiring dengan rencana uji coba program bauran Biodiesel dan bahan bakar (BBM) jenis Solar sebanyak 35 persen dan 40 persen (B35 & B40) yang akan dilakukan secara paralel pada akhir bulan ini.
Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Edi Wibowo mengatakan kementeriannya tengah melakukan pematangan spesifikasi untuk uji coba B35 dan B40 untuk mengejar rencana uji coba pada akhir bulan ini.
Selain itu, Kementerian ESDM juga tengah menggodok sejumlah paket aturan setingkat menteri untuk mempermudah peralihan penggunaan program mandatori bauran Biodiesel dan Solar tersebut ke depan.
“Untuk kesiapan bahan baku biodiesel sangat cukup sebesar 17,14 juta KL, mudah-mudahan program ini bisa berjalan,” kata Edi dalam acara Energy Corner, Senin (11/7/2022).
Selepas percepatan uji coba B35 dan B40 itu, Edi mengatakan kementeriannya bakal mengkaji kembali ihwal potensi pelaksanaan program mandatori bauran Biodiesel 40 persen dan Solar 60 persen pada Desember 2022.
“Kami berharap secepatnya bisa dapat hasilnya di akhir 2022 setelah uji coba sudah dapat kalau bagus bisa diterapkan secara nasional, nanti kita tunggu dari pimpinan,” tuturnya.
Berdasarkan data milik Kementerian ESDM, realisasi serapan dari program B30 sudah mencapai 4,9 juta KL atau sebesar 49 persen dari target yang dipatok pada rencana kerja awal di posisi 10,15 juta KL. Artinya, menurut dia, realisasi serapan program B30 masih sesuai dengan peta jalan yang ditetapkan pemerintah pada tahun ini.