Bisnis.com, JAKARTA- Bali menjadi salah satu destinasi wisata yang paling sering dipilih para wisatawan saat ingin menikmati penginapan berupa resort, villa atau cottage. Tak heran bila banyak pengembang dan pengelola yang menawarkan pilihan resor dan hotel dengan berbagai fasilitas dan suasana eksotis sehingga para tamu dapat menikmati pemandangan pantai yang biru atau alam nan asri.
Salah satunya adalah Eazy Properti dari PT Indonesia Jaman Sekarang yang mengembangkan Lavaya Residence and Resort dengan menggandeng SES Hospitality sebagai pengelola. Resor yang berlokasi di Tanjung Benoa Nusa Dua, Bali ini siap beroperasi pada akhir tahun 2022.
Rico Tampenawas CEO Eazy Property mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan pelayanan terbaik bagi para tamu yang menginap di Lavaya Residence and Resort.Karena itulah, mereka menggandeng SES Hospitality yang, sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang perhotelan sehingga diharapkan dapat memberikan service terbaik bagi para tamu dan wisatawan.
"Kami mempersiapkan yang terbaik untuk para anggota Eazy Property agar dapat merasakan hunian yang nyaman serta bisnis properti yang baik bagi seluruh anggota serta bisa berkontribusi terhadap dunia pariwisata Indonesia khususnya di Bali," ujarnya.
Terdapat berbagai fasilitas yang disiapkan sehingga para tamu merasa nyaman untuk menginap di sana. Mulai dari Sky Cafe, Pool Bar, BBQ Area, Fitness Center, Kids Playground, Rooftop Lounge, Thematic Garden, hingga Lagoon Pool & Kids Pool.
Selain Eazy Property dengan proyek Lavaya Residence, pengembang dan pengelola lainnya yang menghadirkan pilihan penginapan di Bali adalah Danapati Hospitality Management.
Baca Juga
Terdapat tiga jenis penginapan yang mereka kelola yaitu Agranusa Signature Villa di Kampial, Nusa Dua Bali; De Sapphire Cliff berlokasi di Uluwatu, Bali; dan the Nest Hotel Bali yang juga berada di Nusa Dua, Bali.
Bayu Bimomulyo, Corporate General Manager Danapati Hospitality Management mengatakan dalam 3 bulan terakhir ini, perkembangan bisnis resor di Bali terbilang cukup baik dengan jumlah okupansi yang mulai naik menjadi sekitar 30 hingga 40 persen.
“Namun secara market saat ini 70% di antaranya masih didominasi oleh wisatawan domestik karena jalur penerbangan internasional yang langsung ke Bali saat ini juga masih terbatas,” ujarnya.
Bayu mengatakan ada tiga kategori tamu yang paling banyak menginap di villa atau resort yang mereka kelola. Pertama adalah keluarga yang membawa anak-anaknya. Kedua, generasi milenial yang sedang staycation menikmati suasana di resor sambil bekerja. Ketiga adalah pasangan muda yang sedang honeymoon.
Sebagai pihak pengelola, Bayu mengatakan bahwa mereka harus memenuhi berbagai kebutuhan dari setiap tamu yang menginap karena masing-masing tamu memiliki karakter dan kebutuhan yang berbeda satu dan lainnya.