Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ukraina Hadir G20 Indonesia, Ini Poin-poin yang Dibahas

Delegasi Ukraina dipastikan hadir di agenda pertemuan FMCBG G20 Indonesia di Bali.
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di acara pembukaan 3rd FMCBG Meeting di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7/2022)/Antara
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di acara pembukaan 3rd FMCBG Meeting di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7/2022)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah resmi memulai pertemuan ketiga Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (Finance Ministers & Central Bank Governors' Meeting /FMCBG) Negara G20 Indonesia hari ini, Jumat (15/7/2022). Delegasi Ukraina dipastikan hadir dalam pertemuan tersebut. 

Pertemuan tersebut dihadiri oleh sebanyak 407 delegasi asing secara fisik di Bali dan 120 delegasi hadir secara virtual. Di samping itu, 17 Menteri Keuangan dan 11 Gubernur Bank Sentral akan hadir secara fisik. Menteri Keuangan Ukraina hadir secara virtual.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa kehadiran mayoritas delegasi negara G20, negara undangan, dan organisasi internasional secara fisik ini menunjukkan keseriusan dan komitmen global untuk mendukung Presidensi G20 Indonesia dan mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan di tengah meningkatnya tantangan global.

“G20 perlu melangkah lebih jauh, dengan melakukan tindakan nyata yang didasari semangat kerja sama, kolaborasi, dan konsensus, untuk mengatasi tantangan global,” kata dia, Jumat (15/7/2022).

Adapun, pada pertemuan tersebut para delegasi akan membahas tujuh agenda utama. Pertama ekonomi global dan risikonya, akan dibahas kondisi perekonomian global terkini dan respons kebijakan yang tepat dalam mencapai pemulihan ekonomi global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.

Respons kebijakan yang tepat diperlukan untuk menghadapi tantangan terutama dengan meningkatnya tekanan inflasi, disrupsi rantai pasok global, ketidakseimbangan permintaan dan ketersediaan dari sisi penawaran, peningkatan harga komoditas dan energi akibat pandemi Covid-19, serta perang di Ukraina.

Kedua, isu kesehatan global. Pada agenda ini, akan dibahas upaya merevitalisasi arsitektur kesehatan global sehingga dapat mendukung kesiapsiagaan, pencegahan, dan respons terhadap pandemi di masa yang akan datang.

Ketiga, arsitektur keuangan internasional, sebagai upaya untuk mendorong perbaikan pengelolaan utang negara miskin dan mendorong penguatan ketahanan keuangan global jangka panjang.

Keempat, isu pada sektor keuangan, yaitu akan didiskusikan strategi normalisasi kebijakan dan mitigasi dampak jangka panjang dari pandemi (scarring effect) di sektor keuangan serta upaya untuk memperkuat sektor keuangan global melalui pengelolaan risiko dan optimalisasi teknologi dan digitalisasi, serta pengaturan sistem pembayaran lintas batas.

Kelima, keuangan berkelanjutan. Negara G20 mendorong pengembangan kerangka kerja transisi keuangan dan peningkatan kredibilitas komitmen institusi keuangan terhadap transisi ekonomi hijau, meningkatkan keuangan berkelanjutan dengan peningkatan akses dan keterjangkauan instrumen hijau,

Keenam, pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan, inklusif, mudah diakses, dan terjangkau.

Ketujuh, perpajakan internasional. Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara G20 akan terus mendorong agenda tersebut dengan memastikan implementasi kesepakatan global di tahun 2021 berupa dua pilar G20/OECD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper