Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi ekspor batu bara ke negara-negara Eropa mengalami kenaikan signifikan pada kuartal II/2022. Benarkah akibat dampak perang Rusia vs Ukraina?
Berdasarkan data BPS, jumlahnya jauh melampaui catatan ekspor dalam dua tahun ke belakang. Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan bahwa pada kuartal II/2022, ekspor batu bara ke Uni Eropa mencapai US$191,2 juta. Realisasi melonjak hingga 143,7 persen (quarter to quarter/QtQ) dari sebelumnya US$78,4 juta.
"Ekspor batu bara terus meningkat, terutama pada 2022 terjadi peningkatan signifikan," ujar Margo dalam rilis berita resmi statistik, Jumat (15/7/2022).
Catatan ekspor batu bara pada kuartal I/2022 sendiri meningkat pesat dari kuartal IV/2021 senilai US$19,2 juta. Hal tersebut melanjutkan tren kenaikan sejak kuartal III/2021 dengan nilai ekspor US$5,9 juta.
Sepanjang paruh pertama 2022, lanjutnya, nilai ekspor batu bara ke Uni Eropa tercatat mencapai US$269,6 juta. Jumlahnya jauh meningkat dari capaian 2021 full year yang hanya berkisar US$25,1 juta. Pada 2020, ekspor batu bara ke Uni Eropa tercatat hanya berkisar US$25,3 juta.
Margo mengatakan kenaikan ekspor itu tidak terlepas dari tingginya harga komoditas pada tahun ini dan adanya hambatan pasokan energi di Benua Biru, sebagai imbas perang Rusia vs Ukraina.
Baca Juga
Meskipun begitu, BPS mencatat bahwa ekspor batu bara terbesar bukan ke Rusia atau Ukraina.
Namun, salah satu negara tujuan ekspor batu bara berbatasan langsung dengan Ukraina, yakni Polandia.
"Negara tujuan ekspor batu bara terbesar pada Juni 2022, yaitu ke Italia, Belanda, Polandia, dan Swiss. Itu yang menunjukkan pangsa pasar kita untuk batu bara," kata Margo.