Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Ngeri! Sri Mulyani Ungkap Dampak Inflasi saat Perang Rusia vs Ukraina

Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan dampak inflasi di saat Perang Rusia vs Ukraina.
Feni Freycinetia Fitriani
Feni Freycinetia Fitriani - Bisnis.com 13 Juli 2022  |  17:44 WIB
Ngeri! Sri Mulyani Ungkap Dampak Inflasi saat Perang Rusia vs Ukraina
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memimpin pertemuan tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (17/2/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat - POOL

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan dampak dari inflasi global yang terjadi di tengah krisis geopolitik akibat perang Rusia vs Ukraina.

"Kenaikan inflasi yang diikuti pengetatan moneter suku bunga dan likuiditas ini menciptakan konsekuensi resesi. Jangan sampai ada regulasi yang memperburuk risiko global, tapi kita tetap siapkan," ujarnya di Nusa Dua, Bali pada Rabu (13/7/2022).

Sri Mulyani mengatakan dunia menghadapi konsekuensi geopolitik dalam bentuk kenaikan harga bahan makanan dan energi. Menurutnya, kondisi tersebut mendorong lebih tinggi inflasi akibat pandemi Covid-19.

Salah satu cirinya, kata dia, permintaan naik tapi suplai komoditas justru berkurang.

"Inflasi diperburuk situasi geopolitik, jadi triple hit," ucap Sri Mulyani.

Dia menuturkan kenaikan tingkat inflasi sudah terlihat di berbagai negara. Bahkan, kata dia, negara maju yg selama 1,5 dekade inflasi berada di kisaran nol, tiba-tiba melonjak hingga 8-9 persen.

Dia memberi contoh tingkat inflasi di negara Eropa telah menyentuh di atas 6 persen. Kondisi yang sama juga berlaku di Jepang.

Melihat kondisi tersebut, Sri Mulyani menegaskan isu terkait inflasi dan potensi resesi global akan dibicarakan secara komprehensif dalam pertemuan ketiga Finance Minister and Central Bank Governors (FMCBG) G20 yang dihelat di Nusa Dua, Bali, pada 15–16 Juli 2022.

"Kita tidak underestimate, ini [inflasi dan resesi global] sangat sensitif terhadap politik suatu negara. Hal ini akan dibahas di G20 di sesi pertama," ujar Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Inflasi sri mulyani Perang Rusia Ukraina
Editor : Feni Freycinetia Fitriani

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top