Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Ketemu Menlu China, Bahas Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung

Presiden Jokowi bertemu Menlu China untuk membahas percepatan proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada High-level Dialogue on Global Development dari Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/6/2022). /Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada High-level Dialogue on Global Development dari Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/6/2022). /Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Republik Rakyat China (RRC) Wang Yi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/7/2022). Kedua negara membahas sejumlah isu strategis termasuk penyelesaian Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut, mengatakan bahwa proyek Kereta Cepat menjadi proyek prioritas yang dibahas dalam kunjungan Menlu Wang Yi ke Indonesia.

"Dibahas berbagai proyek prioritas antara kedua negara termasuk proyek atau upaya untuk menyelesaikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung," terang Retno, dikutip dari situs resmi Sekretaris Kabinet, Senin (11/7/2022).

Untuk diketahui, proyek Kereta Cepat dikerjakan oleh perusahan patungan antara konsorsium BUMN Indonesia (PT PSBI) dan Beijing Yawan HSR Co Ltd, yakni PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Sebagai pemilik proyek KCJB, proporsi kepemilikan saham KCIC masing-masing yakni 60 persen milik PSBI dan 40 persen milik Beijing Yawan.

Kemudian, proyek tersebut didanai melalui 25 persen ekuitas KCIC, dan 75 persen utang dari China Development Bank (CDB) sebesar US$4,55 miliar tenor 40 tahun.

Per Februari 2022, megaproyek tersebut diperkirakan memakan biaya investasi sehingga Rp113,9 triliun. Jumlah tersebut meleset dari perhitungan awal sebesar Rp84,2 triliun.

Berdasarkan perhitungan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) per Maret 2022, terdapat penambahan biaya atau cost overrun proyek sekitar US$1,176 miliar. Sementara itu, perhitungan PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai lead consortium Indonesia mencatat bahwa prediksi cost overrun berada di rentang angka US$1,176 miliar sampai dengan US$1,9 miliar.

Proyek Strategis Nasional ini ditargetkan beroperasi pada Juni 2023. Sebelum beroperasi, proyek tersebut rencananya dipamerkan ke pemimpin dunia, termasuk Presiden RRT pada akhir 2022.

Adapun, kunjungan Menlu Wang Yi ke Indonesia tidak hanya membahas soal proyek strategis antara kedua negara. Beberapa hal dibahas yakni apresiasi China terhadap upaya Indonesia dalam resolusi damai Rusia-Ukraina serta kepemimpinan dalam G20 tahun ini.

Kemudian, berbagai hal yang dibahas yakni kerja sama di bidang kesehatan termasuk vaksin dan genomic joint laboraturium, serta hubungan bilateral kedua negara.

Untuk diketahui, perdagangan kedua belah pihak pada 2021 mengalami peningkatan hingga 54 persen dan mencapai nilai US$110 miliar.

"Kenaikan perdagangan ini juga diikuti dengan defisit dari Indonesia yang terus menurun, dan kita lihat akses pasar untuk produk-produk unggulan Indonesia makin lama makin banyak memasuki pasar China," jelas Retno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper