Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) memperkirakan Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali mengalami peningkatan pada Juli 2022. terutama dipicu oleh harga pangan.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan bahwa berdasarkan Survei Pemantauan Harga minggu pertama Juli 2022, perkembangan inflasi diperkirakan sebesar 0,40 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).
“Komoditas utama penyumbang inflasi Juli 2022 sampai dengan minggu pertama yaitu cabai merah 0,13 persen mtm, bawang merah 0,12 persen mtm, angkutan udara 0,08 persen mtm, cabai rawit 0,05 persen mtm, dan tomat 0,02 persen mtm,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Sabtu (9/7/2022).
Di samping itu, penyumbang inflasi lainnya adalah mie kering, nasi dengan lauk, dan rokok kretek filter yang masing-masing sebesar 0,01 persen mtm.
Di sisi lain, BI memperkirakan sejumlah komoditas mencatatkan deflasi pada periode minggu pertama Juli 2022.
Komoditas penyumbang deflasi tersebut diantaranya minyak goreng -0,04 persen mtm, telur ayam ras -0,02 persen mtm, daging ayam ras, bayam, kangkung, sawi hijau, jeruk, bawang putih, dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,01 persen mtm.
Baca Juga
Pada Juni 2022, IHK tercatat mengalami inflasi sebesar 0,61 persen mtm, dipengaruhi oleh peningkatan inflasi kelompok harga bergejolak, terutama beberapa komoditas hortikultura.
Secara tahunan, inflasi IHK Juni 2022 tercatat mencapai 4,35 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya.
BI pun memperkirakan inflasi IHK sedikit lebih tinggi dari batas atas kisaran target tahun ini, dan akan kembali ke dalam kisaran target 2 hingga 4 persen pada 2023.