Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Hong Kong melirik peluang investasi di Indonesia seiring rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, di Kalimantan Timur.
Konsul Jenderal Indonesia di Hong Kong Ricky Suhendar mengatakan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Hong Kong selama 2021 telah terjalin baik meskipun terjadi penurunan ekonomi global, serta krisis energi dan pangan. Hubungan baik tersebut dinilai akan membuka peluang adanya investasi baru oleh kedua belah pihak.
"Keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota ke kota baru Nusantara membuka banyak peluang bagi calon investor, terutama dari Hong Kong, di sektor infrastruktur transportasi, perumahan, gedung perkantoran, fasilitas umum dan banyak lagi," ujarnya seperti dikutip dalam Instagram resmi KJRI Hong Kong, Senin (27/6/2022).
Ricky menambahkan, dalam gelaran seminar investasi yang digelar pada pekan lalu, langkah untuk menangkap peluang investasi antara Indonesia dan Hong Kong menjadi perhatian di tengah perbaikan ekonomi pascapandemi Covid-19.
Dia menjelaskan pemerintah telah mulai menerapkan transisi dari fase pandemi ke endemis secara terukur, yang memungkinkan kebijakan karantina gratis di Indonesia untuk tujuan bisnis.
“Kisah sukses pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 juga tentang menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah pelemahan ekonomi global saat ini,” ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membantah tak ada minat investor di Ibu Kota Negara (IKN). Perusahaan mobil listrik asal Taiwan, Hon Hai Precision Industry Co. Ltd (Foxconn) diklaim bakal mengucurkan dana di sana.
Dia menyebutkan bahwa untuk investasi di IKN, Foxconn berminat pada pengembangan smart city melalui infrastruktur bus listrik (e-bus) dan jaringan IoT (Internet of Things).
"Harapannya bisa betul-betul terjadi dan berjalan dengan baik. Mereka juga berkeinginan masuk investasi di IKN. Jadi tidak benar kalau ada orang mengatakan IKN tidak ada investasi. Banyak yang masuk,” ujar Bahlil.