Bisnis.com, BADUNG – Penyerapan tenaga kerja di industri hulu migas pada kuartal I/2022 mengalami peningkatan signifikan seiring dengan tren pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.
Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Mohamad Kemal mengatakan sebanyak 19.243 pekerja terserap pada periode tersebut. Sekitar 98 persen lebih banyak dibandingkan dengan total serapan sepanjang 2021.
"Dan diperkirakan pada kuartal 2 juga terus meningkat. Tahun sebelumnya, jumlah pekerja di industri hulumigas tercatat sebanyak 22.609 pekerja," kata Kemal ketika ditemui di Badung, Senin (28/6/2022).
Peningkatan tersebut, sambungnya, sehubungan dengan berjalannya sejumlah proyek-proyek besar sesuai dengan komitmen Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam persetujuan WPNB atau Work Plan & bujet dengan KKKS.
Sekadar catatan, KKKS merupakan pihak yang memiliki kontrak kerja sama dengan pemerintah dalam bentuk Badan Usaha Tetap (BUT) atau Perusahaan Pemegang Hak Pengelolaan dalam suatu Blok atau Wilayah Kerja yang memiliki hak untuk melakukan kegiatan eksplorasi, eksploitasi minyak, dan gas bumi di Indonesia.
Kendati sedang mengalami tren positif, sejumlah tantangan masih menghantui sektor ketenagakerjaan di sektor hulu migas tahun ini. Di antaranya, kelangkaan tenaga ahli (master expert migas) dan proses alih kelola untuk wilayah-wilayah kerja kontrak kerja sama yang secara langsung berpengaruh terhadap kebutuhan tenaga kerja.
"[Dengan demikian] tahun ini, rencana recruitment masih akan dilakukan KKKS sesuai dengan kebutuhan operasional," kata Kemal.