Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Uang Beredar Meningkat 12,1 Persen pada Mei 2022, Berikut Faktor Pendorongnya

Pertumbuhan likuiditas perekonomian uang beredar dalam arti luas (M2) melambat pada Mei 2022.
Petugas menyusun tumpukan uang di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (23/6/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Petugas menyusun tumpukan uang di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (23/6/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) melaporkan likuiditas perekonomian uang beredar dalam arti luas (M2) mencapai Rp7.854,8 triliun atau tumbuh 12,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Mei 2022.

Pertumbuhan tersebut melambat jika dibandingkan dengan posisi pada bulan sebelumnya yang tumbuh mencapai 13,6 persen yoy.

“Perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit [M1] sebesar 18,4 persen yoy dan uang kuasi sebesar 4,6 persen yoy,” kata Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono dalam siaran pers, Senin (27/6/2022).

Erwin menjelaskan, pertumbuhan M1 pada Mei 2022 tercatat lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 18,4 peersen yoy, terutama pad auang kartal dan tabungan yang dapat ditarik sewaktu-waktu.

Peredaran uang kartal pada Mei 2022 tercatat sebesar Rp820,2 triliun, atau tumbuh 10,3 persen yoy, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 22,3 persen yoy. Hal ini sejalan dengan kembali normalnya kebutuhan kartal masyarakat pasca Idulfitri.

Tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu pun tumbuh melambat, dari pertumbuhan 15,9 persen pada bulan sebelumnya menjadi 13,2 persen pada Mei 2022 atau tercatat sebesar Rp2.169,3 triliun pada posisi laporan.

Sementara itu, pertumbuhan giro rupiah menunjukkan peningkatan yang tinggi, dari 28,0 persen yoy pada April 2022 menjadi 32,6 persen yoy pada Mei 2022.

Uang kuasi, dengan pangsa 42,7 persen dari M2, tercatat sebesar Rp3.356,2 triliun pada Mei 2022, atau tumbuh melambat menjadi 4,6 persen yoy.

Menurut BI, perlambatan terutama disebabkan oleh komponen simpanan berjangka dan tabungan lainnya, masing-masing sebesar -0,03 persen yoy dan 18,3 persen yoy. Kontraksi pertumbuhan simpanan berjangka sejalan dengan perkembangan suku bunga yang ditawarkan.

Di sisi lain, komponen surat berharga selain saham tumbuh 45,5 persen yoy, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya karena terjadi perlambatan kewajiban akseptasi bank terhadap sektor swasta domestik, sertifikat deposito dan obligasi dengan jatuh tempo di bawah 1 tahun.

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, perkembangan M2 pada Mei 2022 dipengaruhi terutama oleh perkembangan ekspansi keuangan pemerintah dan penyaluran kredit yang tidak setinggi bulan sebelumnya.

Ekspansi keuangan pemerintah tercatat melambat, tercermin dari perlambatan pertumbuhan tagihan bersih sistem moneter kepada pemerintah pusat, dari 22,3 persen yoy pada April 2022 menjadi 3,8 persen yoy pada Mei 2022.

Di samping itu, penyaluran kredit pada Mei 2022 tumbuh 8,7 persen yoy, tidak sekuat pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,9 persen yoy, sejalan dengan perlambatan penyaluran kredit modal kerja dan konsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper