Bisnis.com, JAKARTA - Negara-negara Kelompok Tujuh (G7) tengah mendiskusikan batasan harga minyak Rusia yang akan berhasil dengan memberlakukan pembatasan pada asuransi dan pengiriman.
Mekanisme potensial hanya akan memungkinkan pengangkutan minyak mentah dan produk minyak Rusia yang dijual di bawah ambang batas yang disepakati, menurut sumber Bloomberg.
"Diskusi di antara para pemimpin dan pejabat G7 sedang berlangsung, dan kesepakatan belum tercapai," kata sumber yang mengetahui perihal ini.
Invasi Presiden Vladimir Putin ke Ukraina dan kejatuhan ekonominya adalah topik utama yang dibahas pada pertemuan puncak (KTT) G7 selama tiga hari yang berlangsung di Pegunungan Alpen Bavaria.
Negara-negara G7 sedang mencari cara untuk membatasi pendapatan energi Kremlin sambil mengurangi dampak pada ekonomi mereka sendiri di tengah melonjaknya inflasi dan upaya untuk mengekang ketergantungan pada minyak dan gas Rusia.
Sementara mekanisme dalam agenda dan konsep dapat disepakati pada prinsipnya, belum jelas apakah para pemimpin akan dapat menjelaskan rincian spesifiknya, seperti tingkat batas harga, sebelum akhir KTT.
Baca Juga
Presiden European Council Charles Michel menegaskan bahwa para pemimpin berencana untuk membahas pembatasan yang diusulkan secara rinci, tetapi ada "banyak tantangan" yang harus diatasi.
“Kami siap untuk mengambil keputusan bersama dengan mitra kami, tetapi kami ingin memastikan bahwa apa yang kami putuskan akan memiliki efek negatif pada Rusia dan bukan efek negatif pada diri kami sendiri,” kata Michel kepada wartawan di KTT.
Seorang pejabat pemerintah Jerman mengatakan kepada wartawan pada hari Sabtu bahwa sementara pertanyaan ini membutuhkan pemecahan tidak sepele, G7 setidaknya berada di jalur yang tepat untuk menemukan kesepakatan. AS juga yakin sebuah resolusi akan dicapai, menurut seorang pejabat senior pemerintahan Biden.
Uni Eropa bulan lalu setuju untuk memperkenalkan larangan asuransi terkait dengan transportasi minyak Rusia, dan setiap langkah untuk menambahkan pengabaian akan membutuhkan dukungan dari semua 27 negara anggota.
Beberapa pejabat telah menyuarakan keprihatinan tentang pembukaan kembali teks hukum itu karena butuh berminggu-minggu untuk menyetujuinya. Namun, memasukkan larangan transportasi baru dalam mekanisme apa pun dapat membantu melunakkan keberatan terkait dengan pelemahan larangan asuransi.