Bisnis.com, JAKARTA - Penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) meluas dan mengancam banyak hewan ternak di sejumlah wilayah Indonesia. Ternyata, ini asal muasal wabah PMK yang sedang melanda hewan ternak di Indonesia.
Wabah PMK kian meresahkan pemerintah dan peternak. Apalagi, situasi ini terjadi jelang Hari Raya IdulAdha atau kurban yang jelas membuat banyak pihak, utamanya peternak merasa khawatir akan kelangsungan hidup hewan ternak milik mereka.
Melansir dari Buku Panduan Kesiagaan Darurat Vetereiner dari Kementerian Pertanian, PMK tergolong penyakit akut bagi hewan ternak berkuku terbelah (cloven-hoofed) dan mudah menular dengan sebaran melalui infeksi virus. Ternak yang terjangkit PMK ditandai dengan kondisi melepuh di sekitar kuku dan erosi di mulut, lidah, gusi, lubang hidung, dan puting.
Imbasnya, ternak antara lain akan mengalami penurunan produksi susu, keguguran, gangguan reproduksi, penurunan berat badan, dan kematian mendadak.
Asal Muasal Wabah PMK
Berdasarkan update dari siagapmk.id, Kamis (23/06/2022), setidaknya ada 19 provinsi dengan 213 kabupaten/kota yang melaporkan adanya kasus.
Total di seluruh Indonesia, jumlah kasus PMK sampai dengan hari ini ada sebanyak 227.719 kasus. Dari jumlah tersebut, hewan ternak yang sudah sembuh dari penyakit ini ada sekitar 72.474 ekor. Sedangkan hewan yang dipotong bersyarat ada sebanyak 218 ekor, dan hewan mati ada sebanyak 1.285 ekor.
Baca Juga
Meski demikian, belum ada pernyataan resmi terbaru soal asal usul wabah PMK dari pemerintah. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah mengatakan bahwa sejauh ini Kementan masih melakukan investigasi kemungkinan asal muasal masuknya PMK ke Indonesia. Karena itu, belum dapat dipastikan dari mana virus PMK yang menyebar di Indonesia.
Namun, beberapa dugaan datang dari para ahli. Profesor Hendrawan Soetanto Guru besar Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, menyebutkan bahwa adanya penularan virus yang berasal dari famili Picornaviridae ini merupakan akibat terbukanya impor hewan dari Indonesia.
Penularan infeksi tersebut bisa dalam bentuk kontak langsung atau melalui produk hewan/pertanian yang diimpor dari negara yang belum bebas PMK dari hewan ke hewan.
“PMK adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, dimana penyebarannya melalui udara dan cairan seperti eksudat air liur dan sperma,” ungkapnya dalam keterangan pers tertulis yang diunggah situs Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya seperti dikutip, Kamis (23/6/2022).
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Brawijaya Dyah Ayu Oktavianie pun punya dugaan yang sama. Maka dari itu, dia mengatakan saat ini pemerintah memberlakukan pembatasan wilayah khususnya lalu lintas hewan ternak pada daerah wabah, agar tidak semakin meluas wabah PMK yang terjadi sejak akhir April lalu.
Sejak 1990, Indonesia masuk kategori Negara Bebas PMK tanpa vaksinasi. Sebelum akhirnya kebobolan pada tahun ini, status tersebut berhasil dipertahankan meski ancaman virus terus mengintai. Sebagian besar negara di Asia Tenggara belum bebas PMK secara negara (country based). Kini, status negara bebas PMK Indonesia ditangguhkan oleh Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE).