Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2 Perusahaan Raksasa Asing Kuasai 3 Blok Migas RI, Ini Kata SKK Migas

British Petroleum dan Petronas meneken kontrak kerja bagi hasil atau production sharing contract (PSC) untuk tiga wilayah kerja (WK) hasil penawaran tahap II 2021 bersama dengan SKK Migas, Senin (20/6/2022).
Kilang Minyak dan Gas (Migas) - JIBI/Bisnis
Kilang Minyak dan Gas (Migas) - JIBI/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan perusahaan minyak dan gas (Migas) internasional masih tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.

Dwi beralasan ketertarikan itu berasal dari perkiraan cadangan gas Indonesia yang dapat bertahan hingga 30 tahun mendatang. Di sisi lain, kebutuhan gas bakal meningkat tajam seiring dengan target nol emisi karbon pada 2050 mendatang.

“Ini juga dipicu dengan kondisi konflik geopolitik sekarang ini maka negara-negara Eropa akan melihat Indonesia sebagai wilayah baru yang menarik, karena punya potensi cadangan ke depan lebih banyak gas dibandingkan minyak,” kata Dwi saat ditemui di Kementerian ESDM, Senin (20/6/2022).

Ketertarikan itu, lanjut Dwi, dapat dilihat dari dua Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) besar seperti British Petroleum dan Petronas yang kembali meneken tiga kontrak kerja bagi hasil atau production sharing contract (PSC) untuk tiga wilayah kerja (WK) hasil penawaran tahap II 2021 bersama dengan SKK Migas, Senin (20/6/2022).

Rencanannya BP bakal mengelola Blok Migas Agung 1 dan 2 dengan total perkiraan sumber daya gas di dua WK itu masing-masing mencapai 985 miliar kaki kubik atau billion cubic feet (BCF) dan 16,5 triliun kaki kubik (trillion cubic feet/TFC).

Adapun, Petronas lewat anak usahannya Petronas PC North Ketapang SDN.BHD bakal menggarap di daratan dan lepas pantai Jawa Timur dengan perkiraan sumber daya di antaranya minyak bumi sekitar 270 juta barel minyak (MMBO) dan gas bumi sekitar 1,5 TCF.

Total investasi komitmen pasti dari penandatanganan ini senilai US$12.140.000 dengan bonus tandatangan sebesar US$700.000.

“Dengan penandatanganan ini kita melihat bahwa investor terutama investor besar ada BP dan Petronas masih melihat Indonesia sebagai negara tertarik untuk investasi ke depan,” kata dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan sejumlah perusahaan minyak dan gas (Migas) internasional tertarik untuk berinvestasi pada kegiatan eksplorasi sumber daya baru di daerah Indonesia Timur dan laut lepas saat pelelangan 12 wilayah kerja (WK) akhir Juni 2022 mendatang.

“Kita sudah buka, kalau saya lihat mereka juga sudah mau mulai masuk juga kalau saya tanya-tanya,” kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (20/6/2022).

Menurut Tutuka, ketertarikan itu disebabkan karena paket regulasi terkait dengan kemudahan investasi dan eksplorasi sektor hulu Migas dalam negeri yang cukup kompetitif dibandingkan dengan negara lain.

Dia mencontohkan, kebijakan terkait dengan skema kontrak bagi hasil atau gross split belakangan dinilai dapat memberi insentif khusus bagi investor yang ingin eksplorasi ke daerah berisiko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper