Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Dewan Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan akan mendukung kenaikan suku bunga lanjutan sebesar 75 basis poin pada pertemuan Juli dan menampik risiko resesi.
"The Fed [bertaruh sepenuhnya] untuk membangun kembali stabilitas harga," kata Waller pada Sabtu, seperti dikutip Bloomberg, Minggu (19/6/2022).
Sebelumnya, The Fed telah mengerek federal funds rate tiga perempat persentase poin menjadi di kisaran 1,5 - 1,75 persen, kenaikan terbesar sejak 1994.
Gubernur Jerome Powell berjanji menaikkan suku bunga acuan sampai ada bukti jelas dan kuat sampai inflasi mereda. Dia memberikan sinyal kenaikan 75 basis poin selanjutnya atau 50 basis poin pada Juli.
"Saya tidak peduli apa yang menyebabkan inflasi, itu terlalu tinggi, ini adalah pekerjaan saya untuk menurunkannya," kata Waller dalam sesi tanya jawab.
Namun, dia menilai kekhawatiran akan resesi tampak berlebihan.
Baca Juga
"Mungkin kita harus berada di bawah tren pertumbuhan selama enam bulan hingga satu tahun, tidak apa-apa. Mungkin pengangguran harus naik 4 - 4,5 persen, saya pikir itu akan menjadi 4 - 4,25 persen," lanjutnya.
Pejabat The Fed memprediksi kenaikan suku bunga acuan menjadi 3,4 persen pada Desember dan 3,8 persen pada akhir 2023. Kenaikan itu akan menjadi yang tertinggi sejak awal 2008 ketika perekonomian AS berada di puncak krisis keuangan.