Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Joe Biden Pertimbangkan Negosiasi Tarif Impor dengan Xi Jinping

Administrasi Biden tengah mempertimbangkan apa yang harus dilakukan terhadap tarif impor produk China senilai US$300 miliar yang diterapkan rezim Presiden Donald Trump.
Joe Biden (kiri) saat masih menjabat Wapres AS bertemu Presiden China Xi Jinping dalam satu kesempatan di Balai Agung Rakyat China di Beijing pada tahun 2011./Antararnrn
Joe Biden (kiri) saat masih menjabat Wapres AS bertemu Presiden China Xi Jinping dalam satu kesempatan di Balai Agung Rakyat China di Beijing pada tahun 2011./Antararnrn

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan akan segera melakukan perbincangan dengan Presiden China Xi Jinping dan membuka kemungkinan diskusi mengenai tarif impor China.

"Kami dalam proses melakukan hal tersebut. Saya dalam proses mengambil keputusan," kata Biden saat ditanyai mengenai kemungkinan untuk mencabut tarif, dilansir Bloomberg pada Sabtu (18/6/2022).

Administrasi Biden tengah mempertimbangkan apa yang harus dilakukan terhadap tarif impor produk China senilai US$300 miliar yang diterapkan rezim Presiden Donald Trump.

Di sisi lain, produk dalam negeri AS terproteksi oleh kebijakan itu. Namun, perusahaan yang menggunakan barang impor sebagai material untuk produksi manufaktur terpukul.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan kepada anggota parlemen pekan lalu bahwa pemerintah sedang mempertimbangkan konfigurasi ulang terhadap tarif.

Dia mengakui kebijakan tersebut ikut berperan terhadap lonjakan harga barang dengan inflasi AS melaju dengan kecepatan tertinggi sejak 40 tahun terakhir.

Biden menolak mengungkapkan secara spesifik kapan dia akan berbincang dengan Xi. "Saya akan berbicara dengannya," katanya singkat.

Sebelumnya, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan bertemu dengan diplomat tinggi China, Yang Jiechi selama lebih dari 4 jam di Luksemburg pada Senin lalu.

"[Mereka melakukan] diskusi yang jujur, substantif, dan produktif tentang sejumlah masalah keamanan regional dan global, serta masalah utama dalam hubungan AS-China,” menurut pernyataan Gedung Putih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper