Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia mengincar peluang kerja sama di sektor manufaktur dengan Jerman. Di antaranya adalah industri semikonduktor, produksi vaksin, serta pengembangan industri 4.0.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan di bidang industri semikonduktor, peluang investasi tercipta karena Indonesia merupakan pasar elektronika dan produk jadi elektronika.
"Selanjutnya, sumber daya manusia serta sumber daya alam di Indonesia merupakan potensi besar dalam pengembangan industri semikonduktor," kata Agus seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (16/6/2022).
Sementara itu, di industri produksi vaksin terdapat perusahaan-perusahaan farmasi seperti PT Bio Farma (persero) dan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia yang merupakan produsen vaksin di Indonesia.
Kerja sama diharapkan mendorong transfer teknologi untuk pengembangan vaksin dan produksi vaksin bersama yang dapat menguntungkan kedua negara dan berkontribusi pada pemulihan pandemi global.
Terakhir, dalam hal pengembangan industri 4.0, telah ditandatangani MoU antara Kemenperin dengan Deutsche Messe Technology Academy (DMTA) di bidang pengembangan SDM industri dan transformasi industri 4.0.
"Kerja sama ini diharapkan dapat mendukung pengembangan Smart Industry Academy di Indonesia," Kata Agus.
Terkait dengan hal itu, Presiden Republik Federasi Jerman Frank-Walter Steinmeier akan melakukan lawatan kenegaraan ke Indonesia pada 15-17 Juni 2022.
Dia akan menghadiri beberapa agenda terkait pengembangan kerja sama industri antara Jerman-Indonesia, termasuk dalam hal pengembangan digitalisasi, infrastruktur, dan sustainability.