Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan melakukan reshuffle menteri di Kabinet Indonesia Maju pada hari ini, Rabu (15/6/2022). Salah satu yang dikabarkan akan direhussle ialah Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi.
Beredar kabar bahwa posisi Lutfi sebagai Mendag akan digantikan oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.
Sejumlah kalangan menilai Lutfi memang layak diganti sebagai Mendag. Salah satunya akibat dari kebijakannya yang tak kunjung efektif selama hampir setengah tahun dalam mengatasi masalah minyak goreng. Dirinya berdalih, banyak oknum mafia ikut bermain, sehingga di lapangan masih terjadi kelangkaan minyak goreng dan harganya mahal.
Bak menepuk air di dulang, terpercik di muka sendiri, justru pejabat Kementerian Perdagangan yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka korupsi ekspor izin minyak sawit mentah (CPO). Dialah Dirjen Daglu Indrasari Wisnu Wardhana yang ditetapkan jadi tersangka oleh Kejagung bersama beberapa orang petinggi perusahaan minyak sawit.
Alhasil, Muhammad Lutfi relatif jadi pejabat yang paling sering jadi bulan-bulanan kritik dari publik Tanah Air. Di dunia maya, sosoknya juga banyak dihujat warganet. Lutfi juga secara resmi sudah menyampaikan permohonan maaf karena tidak mampu menormalisasi harga minyak goreng.
Dia menyebut ada mafia-mafia yang mengambil keuntungan pribadi, sehingga berbagai kebijakan yang dilakukan Kementerian Perdagangan tidak bisa menurunkan harga minyak goreng di pasaran.
Muhammad Lutfi diangkat sebagai Menteri Perdagangan Republik Indonesia pada 23 Desember 2020 oleh Presiden Jokowi untuk menggantikan Agus Suparmanto.
Sebelum diangkat, beliau adalah Duta Besar Indonesia ke-20 untuk Amerika Serikat. Ini merupakan kali kedua beliau menjabat sebagai Menteri Perdagangan, setelah yang pertama pada tahun 2014 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Lutfi juga pernah menjabat beberapa posisi kepemimpinan di pemerintahan Indonesia. Sebelum ditugaskan sebagai Menteri Perdagangan pada tahun 2014, beliau adalah Duta Besar Indonesia untuk Jepang dari tahun 2010 hingga 2013, dan Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia dari tahun 2005 hingga 2009.
Dilansir laman Kemendag, Lutfi lahir di Jakarta, 16 Agustus 1969. Dia memulai perjalanan kariernya sebagai seorang pengusaha. Prestasinya sebagai wirausahawan muda Indonesia membawanya menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dari tahun 2001 hingga 2004. Himpunan yang pernah juga diketuai oleh Menparekraf Sandiaga Uni dan Menteri BKPM Bahlil Lahadalia.
Pada tahun 2008, Lutfi menerima pengakuan global dari World Economic Forum (WEF) ketika dinobatkan sebagai salah satu Pemimpin Muda Global (YGL) pada tahun 2008 di antara para pemimpin muda internasional lainnya termasuk Larry Page dan Sergey Brin dari Google.
Prestasinya pada urusan diplomasi ditunjukkan selama masa jabatannya sebagai Duta Besar Indonesia untuk Jepang sejak 2010. Di bawah kepemimpinannya, ia menavigasi hubungan bilateral antara kedua negara dan disebut melipatgandakan investasi langsung Jepang ke Indonesia hampir tujuh kali lipat.
Sebagai Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia periode 2005-2009, beliau mendapatkan sejumlah proyek investasi terkemuka dan mempelopori beberapa reformasi kebijakan investasi langsung. Antara lain, pencapaiannya yang menonjol mencakup layanan satu atap untuk perizinan investasi dan Undang-Undang Penanaman Modal yang baru tahun 2007.
Lutfi sendiri belajar Ekonomi di Purdue University, West Lafayette, Indiana. Hobinya adalah bermain golf selain bermain bola basket, berenang, dan membaca.
Muhammad Lutfi bersama beberapa rekannya yakni Erick Thohir yang kini merupakan Menteri BUMN dan Wisnu Wardhana berinisiatif mendirikan Mahaka Group.
Mahaka merupakan grup yang menaungi sejumlah media dan penerbitan seperti Surat Kabar Republika, radio Gen FM dan Jek FM, Golf Digest, saluran televisi Jak TV, dan Penerbit Republika.
Perusahaan-perusahaan tersebut kepemilikan sahamnya terafiliasi dengan Erick Thohir, Menteri BUMN yang juga dikenal sangat dekat dengan Muhammad Lutfi. Di perusahaan tersebut, Muhammad Lutfi pernah menjabat sebagai Presiden Direktur.
Selain dengan Erick Thohir, dia juga dikenal sangat akrab sejak usia remaja dengan pengusaha yang juga menjabat sebagai Menteri Kabinet Indonesia Maju, Sandiaga Uno