Bisnis.com, JAKARTA - Miliarder Elon Musk akan berbicara langsung kepada karyawan Twitter untuk pertama kalinya di pertemuan town hall.
Adapun, town hall meeting adalah sebuah rapat internal untuk memberi tahu informasi terbaru di suatu perusahaan atau organisasi.
Dikutip dari Rappler dan CNA, momen ini adalah pertemuan pertama sejak Elon Musk memberikan tawaran akuisisi senilai US$44 miliar pada bulan April 2022. Rencana ini diungkapkan dari sumber yang mengutip email dari Kepala Eksekutif Twitter Parag Agrawal kepada karyawan.
Pertemuan itu dijadwalkan pada Kamis (16/6/2022), dan Musk akan menjawab pertanyaan langsung dari karyawan Twitter, menurut sumber itu.
Berita itu, pertama kali dilaporkan oleh Business Insider, muncul setelah Twitter mengatakan pekan lalu bahwa mereka mengantisipasi pemungutan suara pemegang saham pada penjualan pada awal Agustus.
Seorang juru bicara Twitter mengkonfirmasi bahwa Musk akan menghadiri pertemuan semua pihak perusahaan minggu ini.
Baca Juga
Sejak tawaran pengambilalihan Musk, banyak karyawan Twitter telah menyatakan keprihatinan bahwa perilaku tak menentu miliarder itu dapat mengganggu stabilitas bisnis perusahaan media sosial, dan merugikannya secara finansial.
Kembali pada bulan April, Agrawal terlihat memadamkan kemarahan karyawan selama pertemuan di seluruh perusahaan di mana staf menuntut jawaban tentang bagaimana manajer berencana untuk menangani eksodus massal yang dipicu oleh masuknya Musk.
Pekan lalu, Musk memperingatkan Twitter bahwa dia mungkin akan meninggalkan kesepakatannya untuk mengakuisisi perusahaan, jika gagal memberikan data tentang spam dan akun palsu yang dia cari.
Dalam surat yang diajukan kepada regulator, Musk mengatakan bahwa dia berhak melakukan pengukuran sendiri atas akun spam yang ada di Twitter.
Surat itu kian memicu perselisihan yang telah memanas selama berminggu-minggu setelah Musk menyatakan kesepakatan itu ditunda sambil menunggu informasi lebih lanjut. Musk meyakini jumlah akun palsu di Twitter jauh lebih besar dari laporan Twitter kepada publik.
Sebelumya, Twitter mengklaim akun palsu hanya berjumlah kurang dari 5 persen dari total pengguna harian yang ada.
"Sebagai calon pemilik Twitter, Musk jelas berhak atas data yang diminta untuk memungkinkan dia mempersiapkan transisi bisnis Twitter ke kepemilikannya dan untuk memfasilitasi pembiayaan transaksinya.
Untuk melakukan keduanya, dia harus memiliki pemahaman yang lengkap dan akurat tentang inti model bisnis Twitter termasuk basis pengguna aktifnya," tulis pengacara Mike Ringler seperti dikutip BBC, Selasa (7/6/2022).