Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Joe Biden belum memutuskan terkait dengan rencana kunjungannya ke Arab Saudi. Tetapi jika terlaksana, dia akan melakukan pembahasan dengan topik energi.
Dilansir Bloomberg pada Minggu (12/6/2022), Gedung Putih akan segera mengumumkan keputusan kunjungan ke negara eksportir minyak mentah terbesar di dunia tersebut pada Senin, seperti dilaporkan oleh Wall Street Journal.
Agenda tersebut termasuk pertemuan dengan Putera Mahkota Muhammad bin Salman. Selain itu, terdapat pula rencana berkunjung ke Israel.
Perlu diketahui, Arab Saudi akan menyelenggarakan pertemuan Gulf Cooperation Council, kelompok yang terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Invasi Rusia telah mengejutkan pasar energi dan melambungkan harga bahan bakar di AS. Biden tengah ditekan untuk mengubak taktik dan meningkatkan pasokan energi.
Kunjungan Biden ke Saudi bisa mencerminkan adanya pergeseran prioritas diplomatik dan upaya perbaikan hubungan dengan negara yang dijanjikan status tersingkir atau pariah setelah dugaan keterlibatan kerajaan atas pembunuhan Jamal Khashoggi.
Biden mengatakan pada Sabtu bahwa kunjungan ke Saudi akan menjadi pertemuan yang lebih besar untuk membahas keamanan kawasan.
Seperti diketahui, Pemerintah AS menuduh Putera Mahkota Saudi bertanggung jawab atas kematian kolumnis Washington Post Khashoggi yang merupakan warga negara AS.
Tak seperti Trump yang lebih dekat dengan Muhammad, Biden berusaha untuk mengalibrasi ulang hubungan AS - Saudi di awal kepresidenannya dengan membangun kedekatan dengan Raja Salman yang berusia 86 tahun.