Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Baterai Listrik, BKPM Kawal Proyek Grand Package

Kementerian Investasi/BKPM berkomitmen untuk terus mengawal proyek Grand Package dengan total investasi mencapai Rp142 triliun tersebut, sampai terealisasi.
Perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg
Perakitan baterai untuk mobil listrik/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berkomitmen untuk terus mengawal
mengawal proyek Grand Package dengan total investasi mencapai Rp142 triliun tersebut, sampai terealisasi.

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Imam Soejoedi menyampaikan, proyek tersebut merupakan wujud konkret dari kebijakan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia untuk hilirisasi sumber daya alam dan peningkatan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.

"Kementerian Investasi/BKPM berkomitmen untuk terus mengawal proyek Grand Package dengan total investasi mencapai Rp142 triliun tersebut, sampai terealisasi," kata Imam, mengutip siaran pers, Jumat (10/6/2022).

Pada seremoni Implementasi Tahap Kedua Industri Baterai Listrik Terintegrasi di Kabupaten Batang pada Rabu (8/6/2022) lalu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa investasi hilirisasi tersebut akan memberikan nilai tambah sebesar US$5,18 miliar per tahunnya. Dengan begitu, Indonesia akan menjadi pemain utama dunia di industri baterai listrik.

"Dalam 2 sampai 5 tahun ke depan kita akan mengekspor produk akhir yang bernilai tambah tinggi," ujarnya.

Selain membuka lapangan kerja bagi 20.000 tenaga kerja, proyek Grand Package merupakan proyek skala besar yang dapat mendukung produksi baterai kendaraan listrik sebesar 3,5 juta unit dengan potensi sampai dengan 200 GWh per tahun.

Sebagai informasi, investasi ini adalah wujud kerja sama antara konsorsium LG dan konsorsium BUMN IBC, yang beranggotakan LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco, Mind ID, Antam, Pertamina Power dan PLN.

Adapun proyek investasi industri baterai listrik terintegrasi ini dimulai dari pertambangan dan peleburan (smelter) nikel yang berlokasi di Halmahera, Maluku Utara hingga industri pemurnian (refinery), industri prekursor dan katoda, serta perluasan industri sel baterai yang akan dibangun di KIT Batang, Jawa Tengah, hingga industri daur ulang baterai listriknya.

Implementasi tahap pertama proyek ini telah terwujud pada September 2021, melalui groundbreaking pembangunan pabrik sel baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper