Bisnis.com, JAKARTA - PT Gunung Raja Paksi Tbk. (GGRP) menginvestasikan Rp1 triliun untuk pemanfaatan mesin light section mill (LSM) demi menambah kapasitas produksi tahunan.
Presiden Direktur PT Gunung Raja Paksi Tbk. Abednedju Giovano Warani Sangkaeng menjelaskan penambahan investasi tersebut merupakan upaya untuk menambah kapasitas produksi menjadi 500.000 metrik ton per tahun.
"Dengan teknologi terbaru dan pemakaian energi yang efisien," ujar Abednedju seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (9/6/2022).
Industri baja sendiri memiliki peran strategis sebagai mother of industries yang berproduksi untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan sektor industri lainnya.
Pada 2021, neraca perdagangan besi dan baja (Kode HS 72) mengalami surplus sebesar 342.000 ton. Peningkatan ekspor dari 2020 ke 2021 sebesar 51,8 persen, sedangkan peningkatan ekspor dari 2019 ke 2021 tercatat sebesar 133,6 persen.
Pertumbuhan ekspor tersebut dinilai menunjukkan resiliensi industri baja Indonesia dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
Pemerintah sendiri telah menyusun kebijakan pengembangan industri nasional sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035, yang sudah memasuki tahap kedua tahun 2020-2024 dengan target kapasitas baja nasional sebesar 17 juta ton.