Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan Amerika Serikat melarang investor membeli surat utang Rusia, sebagai upaya untuk meningkatkan sanksi setelah mempersulit pembayaran kupon obligasi yang meningkatkan potensi default.
Dilansir Bloomberg pada Rabu (8/6/2022), juru bicara Pengawasan Aset Asing AS mengatakan dengan aturan baru tersebut, perusahaan AS masih bisa menahan atau menjual surat utang Rusianya, tetapi tidak lagi dapat membelinya. Aturan ini berlaku untuk surat utang yang diterbitkan negara ataupun korporasi dan ekuitas.
Sementara itu, Senator Elizabeth Warren telah memperingatkan perbankan yang memperdagangkan surat utang Rusia karena dapat melemahkan sanksi.
Dia juga telah memanggil JPMorgan Chase & Co. dan Goldman Sachs Group Inc. Kedua bank investasi terbesar itu ditekan untuk memberikan informasi tentang kliennya yang memperdagangkan surat utang Rusia.
Larangan ini dilakukan sejalan dengan upaya Rusia untuk menghindari default lantaran dicegah membayarkan kupon kepada pemegang obligasi.
Sebanyak dua pembayaran kupon senilai US$100 juta yang jatuh tempo pada 27 Mei berakhir macet di Euroclear Bank SA, menurut sumber anonim. Dana tersebut ditransfer dari rekening simpanan nasional Rusia atau NSD.
Pemblokiran ini mengakibatkan Rusia semakin dekat dengan gagal bayar. Namun Moskow menegaskan telah memenuhi kewajibannya dengan mengirim uang ke NSD pada 20 Mei.