Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indikator Inflasi Global Tunjukkan Kenaikan Harga Mulai Reda

Adapun beberapa pengamat memprediksi kembalinya harga pra-pandemi dalam jangka pendek. Raksasa ritel global seperti Walmart Inc. sekarang berjuang untuk menurunkan pasokan yang tertimbun karena lemahnya permintaan.
Seorang warga tengah berbelanja kebutuhan makanan di salah satu pusat perbelanjaan Amerika Serikat (AS). /Bloomberg
Seorang warga tengah berbelanja kebutuhan makanan di salah satu pusat perbelanjaan Amerika Serikat (AS). /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Tiga indikator inflasi global mulai menunjukkan relaksasi. Hal ini memberikan angin segar bagi para pelaku bisnis.

Dilansir Bloomberg, Selasa (7/6/2022), salah satu indikator adalah harga semikonduktor yang menjadi acuan biaya produk elektronik yang telah terpangkas setengah dari puncaknya pada Juli 2018 dan turun 14 persen dari pertengahan tahun lalu.

Selain itu, tarif spot untuk pengiriman kontainer telah turun 26 persen sejak masa tertinggi sepanjang masa September 2021. Tarif tersebut menjadi acuan untuk mengetahui biaya pada barang mewah atau perabotan rumah.

Adapun harga pupuk di Amerika Utara telah turun 24 persen dari level tertingginya pada Maret. Harga tersebut menjadi indikator inflasi pangan global.

Harga produsen China yang mencapai puncaknya pada akhir 2021, kini telah mulai tumbuh moderat. Para ekonom memperkirakan kenaikan harga pabrik sebesar 6,5 persen pada Mei dari tahun sebelumnya, turun dari 8 persen pada April.

Saat ini, inflasi telah melampaui 8 persen di kawasan euro dan diperkirakan akan lebih tinggi di Amerika Serikat dan beberapa negara di Asia.

Meskipun bank sentral sudah mengerek suku bunga acuan, sejumlah ekonom meyakini bahwa inflasi terus mengejar.

Adapun beberapa pengamat memprediksi kembalinya harga pra-pandemi dalam jangka pendek. Raksasa ritel global seperti Walmart Inc. sekarang berjuang untuk menurunkan pasokan yang tertimbun karena lemahnya permintaan.

Moderasi dalam tekanan sisi penawaran pada akhirnya dapat memungkinkan bank sentral untuk memperlambat siklus pengetatan mereka.

“Sementara inflasi di beberapa bagian dunia belum mencapai puncaknya, setidaknya ada beberapa tanda bahwa kita mungkin tidak terlalu jauh dari titik balik di mana tingkat inflasi tahunan mulai turun," kata Kepala Penelitian Australia & New Zealand Banking Group yang berbasis di Singapura, Khoon Goh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper