Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hampir 2 Minggu Ekspor CPO Dicabut, Harga TBS Tak Kunjung Terkerek

Hampir 2 pekan larangan ekspor CPO dicabut, harga tandan buah segar (TBS) sawit hingga tak kunjung mengalami kenaikan.
Pekerja memanen kelapa sawit di Desa Rangkasbitung Timur, Lebak, Banten, Selasa (22/9/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Pekerja memanen kelapa sawit di Desa Rangkasbitung Timur, Lebak, Banten, Selasa (22/9/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Bisnis.com, JAKARTA – Harga tandan buah segar (TBS) sawit hingga saat ini masih dilaporkan tak kunjung mengalami kenaikan, meski pencabutan larangan ekspor crude palm oil atau CPO sudah memasuki hampir dua pekan.

Berdasarkan data dari Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) rata-rata TBS saat ini Rp1.900 untuk petani swadaya (non mitra) dan Rp2.240 untuk petani bermitra dengan perusahaan. Padahal, sebelum ada pelarangan ekspor harga TBS mencapai Rp4.250/kg.

Ketua Apkasindo Gulat Manurung mengatakan anjloknya harga TBS saat ini jika dibandingkan sebelum larangan ekspor sudah mencapai 55-60 persen.

Jika kondisi ini masih berlanjut, kata dia, bisa dipastikan harga TBS petani bisa di bawah Rp1.000/kg atau bahkan tidak laku. Pasalnya, baik pabrik kelapa sawit (PKS) dan refinary sudah kewalahan menyimpan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) hasil olahan TBS kami petani, karena ekspor belum juga berjalan.

“Kami sudah tekor apalagi dengan harga pupuk yang naik hampir 300 persen. Kami tim harga di posko pengaduan harga TBS 24 jam memonitor pergerakan harga TBS di PKS, jadi kami tau apa yang terjadi dari Aceh sampai Papua,” ujar Gulat saat dihubungi Bisnis, Jumat (3/6/2022).

Gulat mengaku heran sejak tanggal 23 Mei saat pelarangan ekspor dicabut sampai hari ini, Kementerian Perdagangan belum juga menerbitkan presentasi nilai domestic market obligation (DM0) dan domestic price obligation (DPO) sehingga praktis ekspor terhambat.

“[Sebenarnya] dengan DMO dan DPO diberlakukan kembali, tentu ini menjadi tanda tanya besar kepada kami terkhusus petani sawit. Karena baik pungutan ekspor [PE] maupun DMO/DPO akan menjadi beban ganda dari TBS kami petani,” ungkapnya.

Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) pada Mei 2022 sebesar 105,41 atau menurun 2,81 persen dibandingkan pada April 2022 akibat anjloknya harga sawit. Sub sektor perkebunan rakyat mengalami penurunan NTP terdalam yaitu 9,29 persen.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, selain hal itu, indeks harga terima petani pun mengalami penurunan 2,37 persen. Selain sawit, harga komoditas lain seperti kelapa/kopra, karet, dan sapi perah juga turun. Sebaliknya harga bayar petani justru mengalami kenaikan. “indeks bayar mengalami kenaikan 0,51 persen,” ungkap Margo dalam siaran pers virtual, Kamis (2/6/2022).

Sebelumnya, berdasarkan sosialisasi dari Kemendag terhadap pengusaha pada 31 Mei 2022, validasi untuk DMO dan DPO didasarkan data Simirah yang digunakan sebagai dasar rasio ekspor yaitu sebesar 1:3.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono yang juga mengikuti sosialisasi tersebut menyampaikan bahwa dengan kebijakan ini harga minyak goreng curah sudah pasti akan turun.

“Sudah pasti akan turun di tingkat produsen, sebab wajib DPO. Untuk sampai di konsumen harus ada pengawasan di distribusinya,” kata Eddy, Rabu (1/6/2022). Sementara itu, Eddy menyampaikan bahwa kondisi ekspor saat ini pun belum normal setelah kebijakan DMO DPO diberlakukan kembali.

“Kondisi saat ini belum normal karena ekspor belum lancar, mudah-mudahan bulan Juni ini dengan adanya Persetujuan Ekspor [PE] 1 juta ton dapat berangsur-angsur kembali normal,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper