Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia mendapatkan bantuan pinjaman sebesar ekuivalen Rp3,2 triliun dari Bank Dunia atau World Bank untuk penyediaan sarana dan prasarana transportasi massal darat.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut pinjaman tersebut ditujukan untuk pengadaan unit kendaraan, operasional, pool, infrastruktur jalan, termasuk pedestrian pendukung moda angkutan massal darat di Medan, Sumatera Utara dan Bandung, Jawa Barat.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan pinjaman dari Bank Dunia itu sebenarnya sudah dikawal sejak dua tahun yang lalu. Rencananya, pengadaan dan konstruksi bus ditargetkan mulai pada 2023 mendatang.
"2023 nanti dua kota Medan dan Bandung akan mendapatkan bantuan loan sebesar Rp3,2 triliun. Akan kita siapkan nanti untuk seperti di Jakarta," terangnya di gedung Kemenhub, Jakarta, Selasa (31/5/2022).
Budi menyebut nantinya akan dibangun sekitar 900 unit kendaraan angkutan umum untuk dua kota tersebut. Beberapa di antaranya akan dibangun juga berbentuk kendaraan atau bus listrik.
Tahun ini, sebagian dari dana bantuan pinjaman tersebut digunakan untuk menyusun perencanaan lebih rinci atau detailed engineering design (DED) terkait dengan infrastruktur pendukung transportasi massal yang ingin dibangun.
Baca Juga
"Termasuk juga untuk kendaraan dan operator sebesar Rp50 miliar tahun ini," jelasnya.
Ke depan, sesuai dengan target pembangunan angkutan massal perkotaan, pemerintah juga akan membangun hal yang sama di Surabaya, Jawa Timur, dan Makassar, Sulawesi Selatan.