Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I membidik target jumlah penumpang secara realistis hingga akhir tahun ini sekitar 50 juta penumpang atau mencapai hingga 60 persen sebelum level pra pandemi.
Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan hingga April lalu, rata-rata jumlah penumpang di bandara AP I telah menembus hingga 10,6 juta atau 118.000 per hari. Perseroan baru dapat mencapai titik impas apabila jumlah penumpang mencapai 135.000 per hari.
Berdasarkan data yang ada tersebut, dia memperkirakan jumlah penumpang sudah mendekati angka break event atau titik impas. Hingga akhir tahun ini, perseroan memilih untuk mencapai target secara realistis.
Dia memperhitungkan selama pandemi per tahun jumlah penumpang bandara di bandara kelolaan AP I mencapai angka 38 juta. Namun dengan melihat realisasi jumlah penumpang per April 2022 yang sudah sebanyak lebih dari 10 juta, bukan tak mungkin akhir tahun ini jumlahnya bisa mencapai 50 juta.
“Harapan kami sampai akhir tahun di atas 50 juta penumpang, kalau normal sekitar 90 juta penumpang,” ujarnya, Senin (30/5/2022).
Memasuki paruh pertama tahun ini, Faik berharap maskapai bisa memulai operasinya kembali dengan mengaktifkan rute – rute domestik dan internasional. Salah satunya dengan gencar melakukan promosi.
Baca Juga
Terlebih saat ini juga sudah banyak negara yang mulai menggencarkan pariwisata. Bahkan AP I juga sudah memberikan insentif diskon landing fee untuk maskapai internasional agar mulai meramaikan kembali penerbangan di Bali.
Adapun berdasarkan data AP I, jumlah penumpang di 15 bandara kelolaan mengalami pertumbuhan sebesar 28 persen dibandingkan dengan pada April 2021.
AP I juga mencatat telah melayani sebanyak 3,4 juta penumpang 35.256 pergerakan pesawat udara, serta 39,8 juta kg pergerakan kargo di 15 bandara kelolaannya sepanjang bulan April 2022.
Jika dilakukan perbandingan dengan catatan pada April 2021, di mana jumlah pergerakan penumpang yang terlayani adalah sebanyak 2,68 juta penumpang, pergerakan pesawat sebanyak 38.886 pergerakan, dan kargo sebesar 37 juta kg, maka terdapat pertumbuhan sebesar 28 persen untuk pergerakan penumpang dan 8 persen untuk pergerakan kargo.
