Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) perlu berkolaborasi menghasilkan berbagai penemuan yang dapat mengakselerasi operasional maupun pelayanan kebandarudaraan.
Kepala Pusat Riset Koperasi, Korporasi, dan Perekonomian Rakyat BRIN Irwanda Wisnu Wardhana menyampaikan bahwa kemajuan negara bergantung juga dengan kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi tersebut dapat didorong dengan kolaborasi di antara para stakeholder untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
“AP II dan BRIN akan membangun kolaborasi riset, membangun ekonomi Indonesia pulih dari kondisi sekarang [akibat terdampak pandemi Covid-19],” ujarnya melalui keterangan resmi, Senin (23/5/2022).
Melalui kolaborasi riset ini, AP II dan BRIN akan menghasilkan berbagai penemuan yang dapat mengakselerasi operasional maupun layanan kebandarudaraan.
“Penemuan-penemuan ini perlu dipatenkan, dan bisa dikomersialisasikan guna menjadi sumber pendapatan baru bagi AP II. Secara makro, Indonesia akan memiliki lebih banyak paten,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan pengembangan riset dan inovasi ini juga dapat meningkatkan kapasitas dari teknologi yang sudah dimiliki AP II untuk dimanfaatkan di berbagai bidang. Menurutnya, teknologi di AP II dapat ditingkatkan atau scaling up, naik kelas, untuk dipakai di berbagai tempat.
Baca Juga
Dia mencontohkan pengembangan riset dan inovasi misalnya mobil listrik di bandara, energi baru terbarukan, dan lain sebagainya. Komunikasi akan dilakukan secara erat antara AP II dan BRIN untuk menentukan kebutuhan riset.
Sementara itu, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan MoU ini sebagai salah satu bentuk kesiapan AP II untuk selalu meningkatkan daya saing sebagai operator bandara kelas dunia yang mengelola bandara terbaik di dunia.
Muhammad Awaluddin menuturkan kolaborasi AP II dan BRIN di bidang riset dan inovasi bertujuan menghasilkan suatu proses atau teknologi baru untuk operasional serta pelayanan kebandarudaraan.
“AP II dan BRIN memandang pentingnya riset dan inovasi untuk mendorong pengembangan bandara di Indonesia dapat mengedepankan kemajuan teknologi. Teknologi membawa perubahan untuk menjadi lebih baik, begitu juga AP II akan memanfaatkan teknologi-teknologi baru yang diciptakan di dalam negeri guna meningkatkan daya saing sektor kebandarudaraan nasional,” jelasnya.
Adapun kolaborasi antara AP II dengan BRIN dan PPI Curug ini merupakan bagian dari pengembangan bandara berbasis pentahelix yang melibatkan multipihak antara lain pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat dan media.