Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Teten: UMKM Indonesia Bisa Tiru Korea Selatan

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan UMKM mempunyai peran penting bagi perekenomian Indonesia, di mana UMKM menyumbang sebanyak 97 persen lapangan pekerjaan di Indonesia.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki di Jakarta, Jumat (19/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki di Jakarta, Jumat (19/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Kemajuan UMKM di Indonesia dinilai bisa meniru langkah yang dilakukan telah Korea Selatan.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan UMKM mempunyai peran penting bagi perekenomian Indonesia, di mana UMKM menyumbang sebanyak 97 persen lapangan pekerjaan di Indonesia.

Teten menilai dengan pentingnya peran UMKM di Indonesia, penyaluran kredit perbankan untuk UMKM dinilai masih rendah yaitu 19,8 persen.

"Kredit perbankan di Korea Selatan sudah mencapai 81 persen, padahal mereka tidak punya Pancasila. Kita saat ini hanya 19,8 persen," ujar Teten pada konferensi pers Blibli dan Jump Start di Grand Indonesia, Senin (30/5/2022).

Teten pun menjelaskan pada awal pandemi UMKM berhasil menjadi penyumbang terbesar dalam ekonomi domestik sekaligus menyumbang 97 persen lapangan pekerjaan di Indonesia.

"Jadi tanpa ini, wah udah huru-hara ini negara kalau tidak disediakan lapangan kerja oleh UMKM," jelas Teten.

Maka untuk mendukung sektor UMKM, Pemerintah memberikan kebijakan untuk memperbanyak dan menyerap produk lokal melalui kewajiban bagi kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah belanja produk dalam negeri minimal 40 persen dari anggarannya sehingga menambah 2 juta lapangan perkerjaan twrbaru.

Adapun, Teten kembali membandingkan Indonesia dengan Korea Selatan. Dia meminta kepada masyarakat Indonesia untuk mencontoh Korea yang berhasil menyingkirkan teknologi jepang dari negaranya, selain itupun dengan adanya loyalitas, UMKM bisa makin berkembang.

"Anak muda sekarang seharusnya bangga jika mengenakan produk dalam negeri, jangan bangga karena pakai produk asing. Sekarang beli produk asing apa kebanggaannya, tahun 1970 baru bangga, waktu saya saat naik pesawat susah," tutup Teten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Khadijah Shahnaz
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper