Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengaku optimistis kunjungan ke pusat perbelanjaan akan naik seiring diberlakukannya berbagai pelonggaran antara lain penurunan level PPKM ke level 1.
Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja mengatakan semakin terkendalinya penyebaran wabah Covid-19 maka penerapan PPKM level 1 diharapkan semakin mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.
“Kondisi yang baik ini sekali lagi menjadi bukti bahwa vaksinasi memiliki salah satu peran penting dalam pengendalian penyebaran Covid-19. Program vaksinasi harus tetap terus didorong sampai dengan semaksimal mungkin sesuai dengan target yang telah ditetapkan agar supaya Indonesia dapat segera beralih dari pandemi menjadi endemi,” jelas Alphonzus kepada Bisnis, Minggu (29/05/2022).
Berbagai pelonggaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah akan berdampak baik terhadap tingkat kunjungan ke Pusat Perbelanjaan, namun seperti biasanya setelah Idul Fitri maka pada saat ini Pusat Perbelanjaan sedang memasuki low season dimana tingkat kunjungan mengalami penurunan jika dibandingkan pada saat Ramadhan dan Idul Fitri.
Dia menuturkan tingkat kunjungan ke Pusat Perbelanjaan telah mulai berangsur meningkat kembali sejak pemerintah memberikan berbagai pelonggaran pada bulan Agustus 2021. Meskipun, hal tersebut sempat terganggu beberapa saat yaitu pada bulan Februari 2022 yaitu pada saat terjadinya peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 akibat varian Omicron.
Kondisi penyebaran Covid-19 yang relatif sudah terkendali sebelum Ramadhan tahun 2022 ini dan dengan diperbolehkannya kegiatan mudik sangat berdampak terhadap peningkatan tingkat kunjungan ke Pusat Perbelanjaan.
“Rata-rata tingkat kunjungan ke Pusat Perbelanjaan pada tahun 2022 ini diperkirakan akan bisa mencapai 70 persen - 90 persen. Angka ini naik dibandingkan sebelum pandemi, yaitu pada 2019 dan lebih baik dari tahun 2021 lalu yang mencatat rata-rata 60 persen dan 2020 yang hanya bisa mencapai 50 persen saja,” paparnya.
Dia menilai momentum Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini menjadi momentum penting yang menentukan bagi pemulihan kondisi usaha ditengah ketidakpastian global yang sedang dialami.
Setelah jumlah kasus positif Covid-19 relatif sudah berhasil dikendalikan sebelum dan setelah Ramadhan dan Idul Fitri pada 2022, dia menilai situasi ini menjadi sangat penting untuk tetap mengendalikan kondisi baik tersebut seterusnya.
“Kondisi baik yang telah berhasil dicapai tersebut akan memudahkan untuk mempercepat pemulihan kondisi usaha,” pungkas Alphonzus.