Bisnis.com, JAKARTA - Produk animasi bisa dikatakan sudah tidak asing bagi demografi mayoritas di Indonesia, yang didominasi oleh kaum muda. Tak pelak, hal ini menjadi peluang pula bagi perekonomian dalam negeri.
Sayangnya, mengutip Perpres No. 74/2022 tentang Kebijakan Industri Nasional (KIN), industri animasi di Indonesia yang terdiri atas film animasi, video, dan fotografi ternyata belum berkontribusi besar bagi PDB Nasional.
Pada 2016 misal, kontribusi sektor tersebut terhadap PDB Nasional terbilang kecil, yaitu senilai 0,017 persen dengan nilai ekspor senilai US$1.161.
Namun, tidak besar bukan berarti tak tumbuh. Berdasarkan rekam jejaknya, sepanjang 2014-2016 sektor animasi berada dalam tren pertumbuhan tergolong makin pesat.
Pada 2014, laju pertumbuhan sebesar 5,31 persen. Sementara pada 2016, tingkat pertumbuhannya berada pada kisaran 10,09 persen.
Sebagai informasi, pasar animasi Indonesia masih banyak yang diisi oleh produk impor. Namun demikian, hasil karya lokal sebagian besar berorientasi ekspor.
Baca Juga
Jumlah penduduk yang bekerja di sektor tersebut pada 2016 berjumlah 39.546 orang yang tersebar di 2.418 perusahaan. Pelaku industri animasi masih terpusat di kota-kota besar.
Adapun, masalah di industri animasi Tanah Air adalah belum banyaknya perusahaan distributor yang mampu memasarkan film-film animasi dalam negeri menjadi penghambat perkembangan industri animasi.