Bisnis.com, JAKARTA - Banyuwangi menjadi tuan rumah ajang selancar paling bergengsi di dunia, World Surfing League (WSL) Championship Tour 2022 di Pantai Plengkung (G-Land), Banyuwangi, dibuka pada Jumat (27/5/2022).
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali ini mengapresiasi Banyuwangi atas kegigihannya menggelar event internasional ini.
Dia menjelaskan, banyak negara mulai mengembangkan sport tourism dan Indonesia memiliki potensi sport tourism yang sangat besar dan dapat mendatangkan manfaat ekonomi yang tidak sedikit.
Menpora berharap kedepan akan semakin banyak paket-paket sport tourism yang di kemas dengan menarik agar menarik wisatawan dari berbagai negara untuk berkunjung datang ke Indonesia.
"Pemerintah mendukung sport tourism dan menarik sebanyak mungkin event Internasional ke Indonesia, ke depannya akan banyak ajang kompetisi olahraga dunia di Indonesia. Beberapa di antaranya Piala Dinia Sepak Bola U-20, Piala Dunia Bola Basket, dan kejuaraan dunia Biathle/Triatle UIPM yang akan dilaksanakan pada tahun 2023" jelas Menpora, dikutip Sabtu (28/5/2022).
Amali juga turut menyampaikan bahwa Indonesia memiliki target untuk menjadi peringkat lima dunia pada tahun 2045. Dengan demikian, diharapkan pada Olimpiade 2022 Indonesia bisa menjadi juara di cabang olah raga surfing.
Baca Juga
World Surfing League ini bakal berlangsung pada 28 Mei - 6 Juni 2022 mendatang.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan dipilihnya Pantai Plengkung atau G-Land, lantaran pantai di Banyuwangi ini memiliki pesona tersendiri.
G-Land Banyuwangi dikenal sebagai surga dan destinasi impian para peselancar dunia dengan ketinggian ombak mencapai 6-8 meter.
Para peselancar terbaik dunia telah datang sejak beberapa hari lalu di Banyuwangi. Di antaranya dari Amerika Serikat, Brazil, Jepang, Australia, Kosta Rika, Afrika Selatan, Perancis, hingga Hawaii.
"WSL Championship Tour merupakan ajang selancar internasional yang mendapatkan perhatian luas dari seluruh dunia. Ajang ini menempati peringkat ketiga di antara liga olahraga di seluruh dunia," kata Ipuk.
Pelaksanaan WSL G-Land tahun ini sangat dinantikan setelah terakhir kali dilaksanakan lebih dari dua puluh tahun yang lalu. Momentum ini tentu dapat dimanfaatkan untuk mengenalkan keindahan alam dan keramahan masyarakat Indonesia.
“Ajang bergengsi kelas internasional ini diharapkan juga dapat menggerakkan perekonomian, pengembangan infrastruktur dan akomodasi lebih baik, dan pengembangan pariwisata khususnya sport tourism, serta seni budaya dan produk lokal yang berkembang di Banyuwangi”, tambah Ipuk.
Sementara itu, General Manager World Surfing League (WSL) Regional Australia dan Oceania, Andrew Stark mengaku sangat senang atas dukungan pelaksanaan WSL di G-Land Banyuwangi ini.
"Kami dan para peselancar yang ikut berkompetisi dalam WSL sangat menantikan pelaksanaan WSL di G-Land Banyuwangi setelah terakhir kali dilaksanakan pada tahun 1997," tandas Andrew.
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary menyampaikan harapannya agar ajang bergengsi kelas internasional ini dapat menggerakkan perekonomian nasional dan mengembangkan pariwisata khususnya sport tourism di Indonesia kepada dunia.
“Ajang ini diharapkan dapat menggerakkan sektor perekonomian dan meningkatkan pariwisata melalui sport tourism dan keindahan alam serta keramahan Indonesia kepada dunia,” jelas Septriana.