Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Meroket, Apple Naikkan Gaji Karyawan 10 Persen

Apple akan menaikkan gaji minimum per jam untuk stafnya menjadi setidaknya US$22, atau naik 10 persen dari tahun lalu.
Warga melewati bagian depan salah satu toko Apple di New York, Amerika Serikat/The Verge
Warga melewati bagian depan salah satu toko Apple di New York, Amerika Serikat/The Verge

Bisnis.com, JAKARTA - Apple Inc. menaikkan gaji pekerjanya di Amerika Serikat (AS) sebesar 10 persen atau lebih karena menghadapi pasar tenaga kerja yang ketat dan penyebaran serikat pekerja di seluruh toko ritelnya.

Perusahaan yang berbasis di Cupertino, California ini memperluas anggaran kompensasi secara keseluruhan tahun ini, katanya dalam sebuah pernyataan Rabu kemarin (25/5/2022).

Apple akan menaikkan gaji minimum per jam untuk stafnya menjadi setidaknya US$22, atau naik 10 persen dari tahun lalu. Langkah ini mengikuti kenaikan gaji pada Februari setelah kesengsaraan inflasi dan keluhan dari beberapa staf tentang kondisi kerja selama pandemi Covid-19.

Apple juga mempercepat kenaikan gaji tahunan berbasis kinerja untuk anggota tim ritel dan korporat selama tiga bulan, menurut email kepada karyawan.

Perusahaan teknologi ini bersaing dengan munculnya banyak serikat pekerja di beberapa bagian AS, termasuk Georgia, Maryland, New York dan Kentucky.

Dalam pesan video baru-baru ini, kepala ritel Apple memperingatkan bahwa perusahaan memiliki hubungan yang didasarkan pada keterlibatan terbuka dan kolaboratif dan langsung. "Saya khawatir tentang apa artinya menempatkan organisasi lain di tengah hubungan kami,” ungkap kepala ritel tersebut yang dilansir Bloomberg tanpa menyebutkan namanya.

Profesor hukum perburuhan Universitas Seattle Charlotte Garden mengatakan perusahaan sering mengumumkan perbaikan saat memerangi kampanye serikat pekerja, dan dengan melakukan itu dapat mengganggu pilihan bebas karyawan.

“Risikonya adalah para pekerja merasa bahwa mempertahankan perbaikan bergantung pada pemungutan suara yang menentang perwakilan serikat pekerja, dan bahwa jika mereka memilih serikat pekerja, perusahaan akan bermain keras,” papar Garden.

Perusahaan teknologi AS sedang berjuang melawan kekurangan tenaga ahli setelah banyak yang memilih opsi fleksibel atau meninggalkan angkatan kerja selama pandemi.

Pembuat perangkat lunak Microsoft Corp termasuk di antara mereka yang membelanjakan anggaran perusahaan dengan lebih agresif untuk tetap kompetitif. Bahkan, Microsoft berencana untuk menggandakan anggarannya dalam membiayai kenaikan gaji tahun ini. Hal ini dilakukan dalam upaya mempertahankan karyawannya.

Inflasi juga berperan dalam menaikkan ekspektasi pembayaran, dengan harga konsumen AS naik 8,3 persen tahunan di bulan April, menurut data pemerintah yang dirilis Rabu (25/5/2022).

Apple memiliki sekitar 154.000 karyawan penuh waktu, menurut keterbukaan informasi perusahaan. Adapun, upah awalnya di atas minimum nasional AS, yang telah menjadi US$7,25 sejak 2009, jauh lebih rendah dari upah minimum di New York City sebesar US$15.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper