Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat Federal Reserve atah the Fed sepakat pada pertemuan mereka bulan ini bahwa bank sentral AS perlu menaikkan suku bunga 50 basis poin di dua pertemuan berikutnya.
Dilansir Bloomberg, notulensi rapat The Fed (Fed Minutes) 3-4 Mei yang dirilis Rabu (25/5/2022) menyoroti komitmen dan “tekad yang kuat” dari semua pejabat untuk memulihkan stabilitas harga. Ini menunjukkan para pejabat memperhatikan kondisi keuangan saat mereka bersiap menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Dalam beberapa pekan setelah pertemuan, volatilitas pasar keuangan telah melonjak karena investor resah atas risiko resesi, meskipun mereka bersorak setelah mencerna nada laporan yang kurang hawkish daripada yang ditakuti.
Fed Minutes menunjukkan ketidakpastian atas potensi tekanan di pasar keuangan. Selain itu, pejabat the Fed mempertimbangkan tingkat suku bunga yang tepat untuk memerangi inflasi terpanas dalam 40 tahun terakhir.
Referensi kemungkinan kebijakan yang restriktif juga menandakan pejabat tidak akan berhenti sampai inflasi berada di jalur yang meyakinkan kembali ke target 2 persen. Ini adalah strategi yang menandakan kebijakan akan lebih bergantung pada data setelah pertemuan Fed pada bulan Juni dan Juli.
Analis Evercore ISI Krishna Guha dan Peter Williams mengatakan bahwa masih ada kemungkinan the Fed akan mengubah jalur kebijakan mulai September dan seterusnya.
Baca Juga
"Tapi kami akan berhati-hati untuk tidak berlebihan dan membaca ke bahasa The Fed atags segala jenis sinyal seperti jeda Bostic September," ungkap keduanya dalam catatan kepada klien, dikutip Kamis (26/5/2022).
Pasar saham menguat setelah Fed Minutes dirilis, sementara imbal hasil obligasi Treasury AS berfluktuasi dan dolar AS memangkas kenaikan.
Vincent Reinhart, kepala ekonom Dreyfus and Mellon mengatakan pejabat the Fed tersebut menerapkan strategi bertahap yang kuat dengan serangkaian kenaikan suku bunga yang akan mendorong ke perbatasan apa pun yang diperlukan untuk menekan inflasi.
“Sebagian besar peserta menilai bahwa kenaikan 50 basis poin dalam kisaran target kemungkinan akan sesuai pada beberapa pertemuan berikutnya,” ungkap Fed Minutes.
“Banyak peserta menilai bahwa mempercepat penghapusan akomodasi kebijakan akan membuat komite berada pada posisi yang baik akhir tahun ini untuk menilai efek dari pengetatan kebijakan dan sejauh mana perkembangan ekonomi memerlukan penyesuaian kebijakan.”
Pejabat Fed mencatat bahwa sikap kebijakan yang membatasi mungkin menjadi tepat tergantung pada prospek ekonomi yang berkembang dan risiko terhadap prospek. Mereka mengatakan bahwa permintaan tenaga kerja terus melebihi pasokan yang tersedia.