Bisnis.com, JAKARTA — Keseimbangan primer dari anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN per April 2022 tercatat surplus hingga Rp220,9 triliun. Pembiayaan pun mampu dikurangi karena kondisi APBN yang surplus.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa keseimbangan primer April 2022 jauh berbanding terbalik dari kondisi yang sama tahun lalu. Pada April 2021 keseimbangan primer tercatat defisit Rp36,5 triliun dan pada akhir tahunnya menjadi defisit Rp431,5 triliun.
Posisi keseimbangan primer pada April 2022 pun naik pesat dari posisi Maret 2022 senilai Rp94,7 triliun. Menurut Sri Mulyani, kinerja positif itu menunjukkan pemulihan ekonomi yang baik sehingga menunjang penguatan keuangan negara.
"Jadi secara umum kalau kita lihat postur APBN sampai dengan akhir April 2022 dalam kondisi sangat surplus, sangat besar, baik dari sisi keseimbangan primer maupun dari sisi total balance-nya," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (23/5/2022).
APBN per April 2022 mencatatkan surplus Rp103,1 triliun atau setara dengan 0,58 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Kinerja itu tumbuh dari posisi Maret 2022 yang surplus Rp10,3 triliun atau 0,06 persen terhadap PDB, dan berbalik positif dari posisi April 2021 yang defisit Rp138,2 triliun.
Sri Mulyani menyebut bahwa kondisi keuangan negara yang surplus membuat pembiayaan anggaran turun. Tren itu akan coba dipertahankan karena Indonesia menuai berkah penerimaan dari tingginya harga komoditas yang menopang terjadinya surplus.
"Konsekuensinya [APBN surplus], pembiayaan anggaran jadi drop karena kita dalam kondisi bagus. Jadi hanya Rp142,7 triliun [pada April 2022], tahun lalu [April 2021] Rp397 triliun," kata Sri Mulyani.