Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan akan mengawasi para konglomerat yang menuai berkah dari kenaikan harga komoditas agar patuh dalam membayar pajak. Kekayaan pengusaha yang berkaitan dengan komoditas berpotensi meningkat dalam kondisi saat ini.
Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (23/5/2022). Dia menjabarkan bahwa lonjakan harga komoditas (commodity boom) membawa berkah bagi perekonomian, di antaranya mampu meningkatkan keuangan negara, di antaranya melalui penerimaan pajak dan bea ekspor.
Selain negara, perusahaan-perusahaan yang terkait dengan komoditas juga turut menuai berkah dari tingginya harga secara global. Cemerlangnya kinerja akan membuat para eksekutif dan konglomerat panen rezeki dan kekayaannya berpotensi bertambah.
Sri Mulyani menyebut bahwa mereka yang menuai berkah dari tingginya harga komoditas harus tetap patuh membayar pajak sesuai kewajiban. Oleh karena itu, Kementerian Keuangan akan menyoroti perkembangan para eksekutif dan konglomerat tersebut.
"Dalam kondisi commodity boom kita akan melihat supaya compliance-nya bisa ditingkatkan. Ini penting untuk membangun fondasi ke depan," ujar Sri Mulyani pada Senin (23/5/2022).
Penerimaan pajak per Januari—April 2022 tercatat mencapai Rp567,69 triliun atau tumbuh 51,49 persen (year-on-year/yoy). Dari capaian itu, pajak penghasilan (PPh) non migas berkontribusi hingga Rp342,48 triliun.
Baca Juga
Penerimaan pajak dari sektor pertambangan tercatat tumbuh hingga 259,5 persen pada April 2022, berbanding terbalik dari posisi April 2021 yang negatif 0,8 persen. Tingginya harga batu bara dalam empat bulan pertama tahun ini turut memengaruhi kinerja tersebut.