Bisnis.com, JAKARTA - Kontrol modal yang diberlakukan oleh Rusia telah mengubah rubel menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di dunia tahun ini.
Kendati menjadi mata uang terbaik di dunia, tidak banyak orang yang bisa mengantongi keuntungan dari reli.
Rubel melanjutkan kenaikannya terhadap dolar AS pada minggu lalu (11/5/2022) karena Bursa Moskow dibuka kembali setelah dua hari libur umum. Rubel naik lebih dari 11 persen terhadap dolar AS sejak awal tahun, melampaui kenaikan real Brazil sebesar 9 persen, untuk menjadi pemenang teratas di antara 31 mata uang utama yang dilacak oleh Bloomberg.
Bahkan, rate rubel di luar negeri naik lebih tinggi, yakni sekitar 12 persen.
Keuntungan rubel dihasilkan dari serangkaian tindakan yang diambil oleh pemerintah untuk mempertahankan mata uang yang babak belur setelah sanksi Barat.
Selain memaksakan kontrol modal, Rusia telah memaksa eksportir untuk menjual valuta asing dan menuntut gas alamnya dibayar dalam rubel. Ahli strategi mengatakan reli rubel ini tidak kredibel karena banyak toko perdagangan mata uang telah berhenti berurusan dengan rubel dengan alasan bahwa nilainya yang terlihat di monitor bukanlah harga yang dapat diperdagangkan di dunia nyata.
Baca Juga
Namun, ironi kinerja rubel yang begitu baik saat berperang adalah luar biasa, terutama karena negara-negara lain yang memberlakukan kontrol modal di masa lalu belum mencapai hasil yang sama.
Turki dan Argentina mencoba tindakan serupa ketika mereka menghadapi serangan penjualan mata uangnya dalam beberapa tahun terakhir dengan konsekuensi bencana bagi lira dan peso, yang mencapai posisi level terendah baru sepanjang masa dan tidak pernah pulih.
Rubel mengambil alih posisi mata uang Brazil real sebagai pemain terbaik dunia saat pengetatan moneter Brasil akan berakhir. Kebijakan ini membebani mata uang Negeri Samba tersebut.
Setelah menaikkan suku bunga acuan sebesar 1.075 basis poin sejak awal tahun 2021, para pembuat kebijakan di negara Amerika Latin tersebut telah mengisyaratkan perlambatan laju kenaikan, serta niat mereka untuk segera menyelesaikan siklus tersebut.
Sementara itu, pergerakan real akan tetap tinggi, spread ke suku bunga AS kemungkinan akan menyusut karena Federal Reserve terus menaikkan biaya pinjaman dengan kecepatan yang agresif.