Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JETRO: Manufaktur Jepang di Indonesia Terkendala Beban Pajak

Indonesia masih merupakan salah satu negara Asean yang berkontribusi besar terhadap keuntungan perusahaan manufaktur Jepang. Padahal, perusahaan-perusahaan itu masih menganggap Indonesia mempunyai tingkat beban pajak yang tinggi.
Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8/2018). Bisnis/Abdullah Azzam
Suasana di salah satu pabrik perakitan motor di Jakarta, Rabu (1/8/2018). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA- Beban pajak menjadi salah satu masalah yang disorot oleh perusahaan manufaktur asal Jepang dalam menjalankan bisnis di Indonesia. Khususnya, pajak korporasi dan transfer pricing.

Menurut Laporan berjudul "2021 JETRO Survey on Business Conditions of Japanese Companies Operating Overseas" yang dikutip, Selasa (17/5/2022), sebanyak 61,9 persen perusahaan manufaktur asal Jepang di Tanah Air berhadapan dengan masalah beban pajak pada 2021.

Persentase tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2020, jumlah perusahaan manufaktur asal Jepang yang berhadapan dengan beban pajak di Tanah Air tercatat sebanyak 51,3 persen.

Di Asia Tenggara, masalah beban pajak hanya dialami oleh perusahaan asal Jepang di dua negara. Selain Indonesia, masalah tersebut juga terjadi di Kamboja.

Jumlah perusahaan Jepang di Kamboja juga mengalami peningkatan pada tahun lalu. Pada 2020, sebanyak 51,5 persen perusahaan Jepang di negara tersebut berhadapan dengan masalah beban pajak.

Persentase tersebut kemudian meningkat menjadi 53,9 persen pada 2021.

Perlu diketahui, industri manufaktur Jepang merupakan sektor yang cukup prospektif dalam beberapa tahun mendatang. Pada 2021 saja, jumlah perusahaan manufaktur asal Jepang yang diperkirakan meraup untung di pasar global sebanyak 65,4 persen.

Mengalahkan perusahaan-perusahaan di luar industri manufaktur yang diperkirakan meraup keuntungan sebesar 61,1 persen pada periode yang sama.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper