Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Gandum Terkerek Setelah Larangan Ekspor India

Acuan harga berjangka gandum naik 5,9 persen menjadi US$12,47 1/2 per gantang di Chicago, mencapai level tertinggi dalam dua bulan
Ladang gandum/
Ladang gandum/

Bisnis.com, JAKARTA - Harga gandum melonjak melewati batas nilai tukar setelah India membatasi ekspor sehingga membuat pasokan semakin ketat setelah perang di Ukraina.

Pembatasan ekspor gandum oleh Pemerintah India yang diumumkan pada 13 Mei telah mengundang kritik dari menteri pertanian negara G7.

Acuan harga berjangka naik 5,9 persen menjadi US$12,47 1/2 per gantang di Chicago, mencapai level tertinggi dalam 2 bulan. Harga naik sudah sekitar 60 persen pada tahun ini, mengerek harga roti, kue, dan mie.

"Jika larangan ini terjadi pada tahun normal, dampaknya akan minimal, tetapi hilangnya pasokan dari Ukraina memperburuk masalah,” kata analis biji-bijian Thomas Elder Markets di Melbourne, Andrew Whitelaw seperti dilansir Bloomberg pada Senin (16/5/2022).

Sebenarnya, India bukanlah eksportir gandum utama di kancah global. Tetapi, larangan tersebut tetap dapat berpengaruh pada pasokan gandum global mengingat Ukraina mengalami gangguan akibat perang dan eksportir lainnya mengalami banjir dan panas yang mengancam panen.

Larangan ini diputuskan karena prioritas pada pasar domestik di tengah kekhawatiran gelombang panas. Perdana Menteri Narendra Modi juga menghadapi ujian karena melonjaknya inflasi.

India akan memberikan izin ekspor dengan tujuan negara-negara yang membutuhkan gandum untuk kebutuhan ketahanan pangan dan berdasarkan permintaan pemerintahnya.

India biasanya memasok ke Bangladesh, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, dan Indonesia.

Para trader frustrasi dengan kebijakan tersebut. Sehari sebelum penghentian ekspor India diumumkan, pemerintah mengatakan akan mengirim delegasi perdagangan ke negara-negara untuk menjajaki kemungkinan meningkatkan ekspor gandum.

“Banyak eksportir dan pengguna sebenarnya di seluruh dunia memiliki komitmen untuk membeli gandum India, yang harus dihormati,” kata Vijay Iyengar, Ketua dan Direktur Pelaksana Agrocorp International yang berbasis di Singapura yang memperdagangkan sekitar 12 juta ton biji-bijian setiap tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper