Bisnis.com, JAKARTA - Iran mengaku siap meningkatkan kapasitas ekspor minyak dua kali lipat jika dibutuhkan, meskipun sanksi negosiasi soal sanksi masih belum jelas.
"[Iran akan] mengerahkan upaya maksimal untuk mendapatkan kembali pangsa pasar minyak mentahnya dan menghidupkan kembali pelanggannya,” ujar Direktur Pelaksana National Iran Oil Co., (NIOC) Mohsen Khojastehmehr, dilansir Bloomberg pada Minggu (15/5/2022),
Iran tidak mempublikasikan angka untuk produksi atau ekspor minyak. Analis memperkirakan Iran menjual sebanyak 1 juta barel per hari.
Rencana anggaran pemerintah memperkirakan penjualan harian 1,4 juta barel untuk tahun ini hingga Maret 2023.
Ekspor minyak mentah Iran terpukul setelah mantan Presiden AS Donald Trump keluar dari kesepakatan nuklir Iran pada 2018 yang membatasi kegiatan atom negara itu dengan imbalan bantuan ekonomi, termasuk penjualan minyak.
Negosiasi antara Uni Eropa dan Iran terkait dengan upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan berjalan lebih baik dari yang diharapkan, menurut kepala kebijakan luar negeri blok itu.
Baca Juga
Secara terpisah, Khojastehmehr mengatakan NIOC akan menandatangani kesepakatan dengan perbankan dan perusahaan produksi lokal untuk membangun ladang minyak Azadegan bagian utara dan selatan fase kedua senilai US$7,5 miliar untuk meningkatkan produksi.
Azadegan adalah ladang terbesar di Iran yang letaknya berdekatan dengan Irak yang dapat menghasilkan sekitar 32 miliar barel minyak.