Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan stabilitas sistem keuangan Indonesia secara keseluruhan terjaga secara sehat dan kuat.
"Permodalan yang sangat tinggi, persyaratan modal yang cukup tinggi 24 persen, nonperforming loan yang rendah dan tentu saja dari sisi ini stabilitas kita sangat kuat," kata Perry dalam Peluncuran Buku: Kajian Stabilitas Keuangan No.38 Maret 2022 yang diadakan secara virtual, Jumat (13/5/2022).
Kemudian, BI menilai kondisi likuiditas juga sangat-sangat longgar. Kondisi ini, lanjut, Perry merupakan komitmen BI dalam meyakinkan likuiditas yang sangat longgar bagi perbankan untuk bisa membiayai sektor usaha.
Baca Juga
Intermediasi semakin kuat di level 5,4 persen pada akhir 2021 dan diperkirakan akan meningkat 7 hingga 9 persen di 2022. Industri ekonomi bahkan kredit UMKM juga meningkat lebih tinggi, sekitar 11 hingga 12 persen berkat seluruh industri perbankan yang terus meningkatkan intermediasinya serta pelayanan dari perbankan untuk UMKM.
Perry mengatakan, stabilitas keuangan yang sehat dan kuat membuktikan bahwa sinergi Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sangat kuat sehingga dapat terus menjaga stabilitas keuangan dan mendorong intermediasi, serta meningkatkan inklusi ekonomi dan mendorong pemulihan ekonomi.
"Tapi tentu saja langkah lanjutan perlu kita tingkatkan untuk mendorong lebih lanjut ketahanan sistem keuangan dan juga intermediasi serta inklusi keuangan ke depan," ujarnya.