Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Investasi Air Products Tahap Pertama Capai US$7 Miliar

Dari rencana investasi Air Products, sebesar US$15 miliar, saat ini sudah terealisasi sebesar US$7 miliar pada tahap pertama.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, usai mengikuti pertemuan bersama Presiden Joko Widodo dan  Chairman dan CEO Air Products, Seifi Ghasemi, di Hotel Ritz Carlton, Washington DC, Kamis, (12/5/2022) / Kementerian Investasi
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, usai mengikuti pertemuan bersama Presiden Joko Widodo dan Chairman dan CEO Air Products, Seifi Ghasemi, di Hotel Ritz Carlton, Washington DC, Kamis, (12/5/2022) / Kementerian Investasi

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan realisasi investasi Air Products di Indonesia telah mencapai US$7 miliar dari total rencana investasi senilai US$15 miliar. 

"Adalah project DME, metanol di Balongan, dan mau membangun juga metanol di Cepu," ungkap Bahlil melalui siaran pers, dikutip Jumat (13/5/2022).

Adapun sisanya, akan digunakan pemerintah untuk membangun hidrogen di Indonesia, dengan memanfaatkan bendungan-bendungan yang dimiliki negara.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui menerima kunjungan Chairman dan CEO Air Products, Seifi Ghasemi, di Hotel Ritz Carlton, Washington DC, Kamis, (12/5/2022).

Dalam sambutannya, Presiden menyambut baik penandatanganan MoU di Dubai pada November lalu dan berharap semua rencana investasi dapat segera ditindaklanjuti.

Dari hasil diskusi antara Presiden Jokowi dengan CEO Air Products, Bahlil membeberkan akan ada rencana membangun industri dari hulu ke hilir di bidang petrokimia.

Sehingga kata Bahlil, tugas pemerintah saat ini adalah segera mengeksekusi rencana tersebut.

"Uangnya sudah ada, project-nya sudah ada. Saya pikir pertemuan hari ini dengan Bapak Presiden dengan pak Seifi ini menunjukkan bahwa investasi di Indonesia tidak hanya dikuasai suatu negara tertentu tapi sudah merata," kata Bahlil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper