Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik dengan moda angkutan udara melonjak pada awal 2022. Hal tersebut membuat bandar udara di Indonesia menggeliat setelah sempat terpukul akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2022 sendiri, kunjungan wisatawan mancanegara ke tanah air melalui pintu masuk utama mencapai 40.790 wisatawan atau naik 206,25 persen (yoy). Kunjungan dengan moda udara mendominasi yakni 39.060 wisatawan.
Sementara itu, secara kuartalan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dari Januari-Maret 2022 mencapai sekitar 74.380 kunjungan, atau naik 228,24 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Mayoritas kunjungan wisman menggunakan moda udara sekitar 71.450 wisawatan.
Lonjakan tersebut tercatat juga menyebabkan peningkatan tinggi terhadap kinerja beberapa bandara di tanah air, yang sudah dua tahun ini terdampak pandemi Covid-19. Peningkatan secara tahunan tertinggi terlihat pada Bandara Ngurah Rai yang menikmati pertumbuhan sampai dengan 93.488,24 persen (yoy) pada kuartal I/2022.
Hal tersebut didorong dari peningkatan kunjungan wisman ke Bali pada kuartal I/2022 yang mencapai 15.190 wisatawan. Angka itu naik signifikan dari jumlah kunjungan pada kuartal I/2021 yang hanya 17 wisatawan.
Pada Maret 2022 sendiri, pertumbuhan kunjungan wisatawan melonjak sebanyak 14.617 wisatawan dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebanyak 3 wisatawan saja.
"Jumlah kunjungan wisman melalui Bandara Ngurah Rai-Bali menunjukkan peningkatan yang fantastis sebesar 487.133,33 persen (dari 3 menjadi 14.617 kunjungan)," demikian dikutip dari Berita Resmi Statistik BPS "Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Nasional Maret 2022", Senin (9/5/2022).
Pertumbuhan tinggi selama kuartal I/2022 juga dialami oleh Bandara Internasional Lombok sebesar 16.566,67 persen (yoy), dan Bandara Soekarno-Hatta sebesar 203,72 persen (yoy).
Di sisi lain, jumlah kunjungan wisman tertinggi secara nominal tercatat berada di Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 52.799 wisatawan selama Januari-Maret 2022. Jumlah kunjungan mengalami pertumbuhan 203,72 persen (yoy) dari periode yang sama di tahun sebelumnya yakni 17.384 wisatawan.
Sementara itu di dalam negeri, perkembangan penumpang angkutan udara juga dialami di Bandara Ngurah Rai dan Soekarno-Hatta. Pada kuartal I/2022, penumpang angkutan udara domestik di Bandara Ngurah Rai tercatat 799.400 orang, atau tumbuh hingga 160,48 persen (yoy). Pada periode yang sama di 2021 jumlah penumpang tercatat 306.900 orang.
Kendati demikian, jumlah penumpang secara nominal tetap berada di Bandara Soekarno-Hatta yakni 3.069.800 orang pada kuartal I/2022, atau tumbuh 84,76 persen (yoy). Pada kuartal I/2021, jumlah penumpang di Soekarno-Hatta tercatat 1.661.500 orang.
Peningkatan jumlah penumpang tersebut tidak lepas dari pelonggaran persyaratan dan aturan perjalanan penumpang di dalam negeri di seluruh moda transportasi, termasuk di moda penerbangan.
Pada awal Maret 2022, pemerintah sempat mencabut kewajiban tes Covid-19 antigen maupun PCR bagi yang sudah divaksin minimal dosis kedua. Hal tersebut berlaku bagi moda transportasi udara dan moda lainnya.
Saat ini, syarat dan aturan perjalanan kembali mewajibkan masyarakat untuk menyertakan hasil tes Covid-19 antigen maupun PCR bagi yang belum divaksin dosis ketiga atau booster. Namun, bagi yang sudah mendapatkan vaksin booster, maka tidak diwajibkan untuk tes Covid-19.
