Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekor! Konsumsi BBM Arus Mudik 2022 Melonjak 41 Persen

PT Pertamina (persero) menyebutkan lonjakan konsumsi BBM selama arus mudik 2022 di luar perkiraan. Biasanya, konsumsi BBM selama arus mudik hanya naik 11 persen.
Petugas SPBU di Kota Palembang mengisi BBM kendaraan saat libur Natal 2020. istimewa
Petugas SPBU di Kota Palembang mengisi BBM kendaraan saat libur Natal 2020. istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (persero) melaporkan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) selama arus mudik 2022 melonjak 41 persen. Konsumsi BBM tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah mudik di Indonesia.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dikutip dari Instagramnya menyebutkan jumlah konsumsi itu jauh di atas perkiraan. Dalam rencana, konsumsi BBM ditargetkan hanya naik 11 persen dalam salah satu ritual pergerakan manusia terbesar di muka bumi itu. 

Nicke yang dinobatkan sebagai salah satu wanita paling berpengaruh di dunia pada 2021 versi Forbes itu menyebutkan tim Pertamina berhasil mengamankan pasokan BBM untuk kebutuhan masyarakat sehingga aman dan terkendali di tengah lonjakan permintaan selama arus mudik.

Dia mengklaim, Pertamina memanfaatkan teknologi digital untuk memantau kebutuhan dan penyediaan di lapangan. Melalui Pertamina Integrated Enterprise Data & Command Center (PIEDCC), maka isu BBM di lapangan menjadi lebih tersedia. 

“Melalui fasilitas PIEDCC, kami dapat memonitor data aktual di lapangan secara real time sebagai acuan kami dalam mengambil keputusan strategis dan langkah-langkah mitigasi agar ketersediaan energi untuk arus mudik berjalan dengan baik,” ujar Nicke dikutip dari akun instagramnya, @nicke_widyawati, Senin (09/05/2022).

Dukungan teknologi melalui PIDCC ini kemudian diintegrasikan dengan Satgas Ramadan dan Idulfitri (Rafi) 2022. "Dan Alhamdulillah semua jalur baik mudik wisata dan jalur rawan bencana bisa kita amankan. Jadi ada 1.370 SPBU yang betul-betul kita motor dalam kondisi siaga. Jadi jalur utama untuk mudik, wisata, dan jalur rawan bencana," kata Nicke.

Dari ruangan kendali tersebut, kata dia, Pertamina dapat melakukan pemantauan BBM sejak hulu, yaitu dengan memonitor produksi minyak di lokasi pengeboran dan kapasitas produksi di kilang minyak, hingga ke hilirnya, yaitu distribusi hingga ketersediaan BBM di setiap SPBU. Tidak hanya itu, kapal-kapal pengangkutan minyak di jalur laut sampai truk-truk tanki di jalanan, dipasangi CCTV dan bisa dimonitor pergerakannya.

Disebutkan saat ini sudah lebih dari 5.000 SPBU di seluruh Indonesia yang tersambung dengan sistem digital. Tidak hanya fokus pada ketersediaan BBM dan LPG, Pertamina juga memastikan ketersediaan energi untuk moda transportasi kereta api, pesawat, angkutan Kapal, dan kendaraan logistik.

“Saya juga ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh Perwira Pertamina, khususnya Para Perwira Command Center dan Satgas Ramadhan dan Idul Fitri yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik, pejuang energi yang merelakan waktu di hari raya untuk memberikan layanan terbaik untuk seluruh masyarakat Indonesia,” ucap Nicke.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper