Bisnis.com, JAKARTA – Nilai dan volume penjualan rumah di Jabodebek dan Banten sepanjang kuartal I 2022 turun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq), menurut penelitian Indonesia Property Watch (IPW).
CEO IPW Ali Tranghanda memerinci nilai penjualan rumah di Jabodebek dan Banten selama 3 bulan pertama 2022 turun 14,5 persen dibandingkan dengan 3 bulan terakhir 2021. Penurunan itu merupakan kelanjutan dari kuartal sebelumnya yang juga mencatatkan penurunan yaitu sebesar 15,7 persen qtq.
Menurut catatan IPW, persentase pertumbuhan nilai penjualan tertinggi selama masa pandemi Covid-19, untuk perumahan di Bodebek dan Banten, terjadi pada kuartal III tahun lalu yakni mencapai 53,5 persen qtq.
Sementara itu, pertumbuhan unit terjual perumahan di Bodebek dan Banten sepanjang 3 bulan pertama tahun ini menurun 1,5 persen qtq.
Menurut Ali Tranghanda, penurunan ini lebih rendah dibandingkan dengan nilai penjualan. Hal itu mengindikasikan bahwa pasar terus bergeser ke segmen yang lebih rendah.
Sumber: Indonesia Property Watch
Hasil penelitian IPW memperlihatkan bahwa sepanjang kuartal I tahun ini terdapat penjualan rumah sebanyak 2.465 unit di wilayah Bodebek dan Banten, sedangkan pada kuartal sebelumnya penjualan rumah sebanyak 2.502 unit, yang merupakan jumlah unit terjual tertinggi selama masa pandemi Covid-19.
Data IPW menunjukkan bahwa penurunan yang terjadi pada kuartal I tahun ini merupakan pertumbuhan negatif pertama dari sisi jumlah terjual sejak kuartal II 2020 yang mencapai 2.319 unit.
Mengenai segmentasi pasar, menurut Ali Tranghanda, pergerakannya memperlihatkan lanjutan tren penurunan di segmen menengah atas dengan harga di atas Rp1 miliar dan terus bergeser ke segmen menengah, yakni harga rumah Rp500 juta hingga Rp1 miliar, yang pertumbuhannya melonjak 35,9 persen.