Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uni Eropa Kejar Kesepakatan Dagang dengan India, Kurangi Pengaruh Rusia

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi pada 25 April.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen saat mengadakan konferensi pers di Brussel, Belgia, pada Senin (21/12/2020)./Bloomberg
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen saat mengadakan konferensi pers di Brussel, Belgia, pada Senin (21/12/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Uni Eropa akan menjalin kembali pembicaraan dagang dengan India guna mengurangi pengaruh Rusia.

Dilansir Bloomberg pada Minggu (24/4/2022), menurut sumber yang memahami permasalahan ini, selain perdagangan, Uni Eropa akan melanjutkan pembicaraan soal dewan teknologi dengan India.

Beberapa yang menjadi fokus mereka adalah diskusi tentang peraturan perlindungan data, media sosial, dan upaya digitalisasi yang lebih luas.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi pada 25 April.

Uni Eropa menjadi mitra dagang terbesar ketiga bagi India dengan nilai mencapai 62,8 miliar euro atau setara US$67,8 miliar.

Seperti diketahui, Uni Eropa dan Amerika Serikat tengah berupaya membangun hubungan dengan India yang merupakan konsumen senjata terbesar dari Rusia. Sementara itu, AS juga memanfaatkan hubungan dengan India untuk menghalau pengaruh China.

Kendati demikian, India beralasan hal intu digunakan untuk berjaga dari serangan Pakistan dan China. India juga dikritik karena tidak ikut mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

Sebelumnya, Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman mengatakan India ingin berteman dengan negara Barat, tetapi mereka tetap membutuhkan bantuan Rusia untuk menjaga perbatasan mereka.

Dalam konteks perang Rusia-Ukraina, Sitharaman menegaskan bahwa India harus bisa melindungi dirinya sendiri.

"India ingin berteman dengan Uni Eropa dan Barat, dengan negara yang bebas, liberal, tetapi bukan sebagai teman yang lemah yang putus asa membutuhkan bantuan,” kata Sitharaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper