Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tidak Alami Kenaikan Harga Tiket, Alat Transportasi Bus Masih Jarang Dilirik Pemudik

Moda transportasi menjadi salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan oleh pemudik, dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri.
Suasana di PO Garuda Mas, Pulogadung, Jakarta Timur/Szalma Fatimarahma
Suasana di PO Garuda Mas, Pulogadung, Jakarta Timur/Szalma Fatimarahma

Bisnis.com, JAKARTA – Moda transportasi menjadi salah satu hal penting yang harus dipertimbangkan oleh pemudik, dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri. Untuk jalur darat, bus merupakan salah pilihan yang disediakan oleh berbagai Perusahaan Otobus (PO). Meskipun begitu, kendaraan tersebut masih belum kembali diminati oleh pemudik.  

Selasa, 19 April 2022, Bisnis berkesempatan untuk mendatangi salah satu PO yang berada di area Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, yaitu PO Garuda Mas. Pada kesempatan tersebut, Bisnis dipertemukan dengan Kepala Human Resources Development (HRD) PO Garuda Mas, Jakarta, Guruh Sutejo.

Guruh menyebutkan meski harga tiket bus di perusahaan tempatnya bekerja tidak mengalami kenaikan harga, jumlah penumpang diperkiraan hanya akan mengalami lonjakan pada 27 April - 1 Mei 2022.  Berdasarkan data yang dimilikinya, Guruh mengatakan jumlah kursi penumpang akan terisi hingga mencapai 60% dari total 1.200 kursi yang disediakan.

“Kalau mau dibilang kembali normal memang belum, masih agak tergolong sepi. Namun ada kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya Selasa (19/4/22).

Hingga hari ke 17 Ramadan, PO Garuda Mas juga belum memiliki rencana untuk melakukan penambahan jumlah armada yang akan dioperasikannya. Menurut Guruh, penambahan armada baru akan dilakukan jika seluruh tiket yang disediakan oleh PO Garuda Mas telah 100% terjual habis.

“Untuk saat ini belum ada rencana penambahan jumlah bus yang diberangkatkan perharinya. Kami akan terus melakukan pemantauan mengenai  jumlah tiket yang terjual, jika memang diperlukan baru akan kami tambahkan. Mudah-mudahan ya segera membaik.”

Menurut Guruh, rendahnya daya beli masyarakat terhadap tiket bus juga disebabkan oleh banyaknya kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi sejak virus Covid-19 menyerang Indonesia. Ia harus mengakui bahwa target penjualan dari PO Garuda Mas ialah masyarakat menengah kebawah yang tentunya menjadi salah satu pihak paling terdampak dari keberlangsungan pandemi itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper