Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Mahathir Mohamad: Pembangunan Malaysia Kalah dari Indonesia dan Vietnam

Pernyataan eks Perdana Menteri Malaysia ini diungkapkan melalui akun Twitternya @chedetofficial
Nindya Aldila
Nindya Aldila - Bisnis.com 18 April 2022  |  20:14 WIB
Mahathir Mohamad: Pembangunan Malaysia Kalah dari Indonesia dan Vietnam
Mahathir Mohamad. - Bloomberg/Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan pengembangan di Malaysia kalah dari Indonesia dan Vietnam, bahkan Afrika.

Hal tersebut diungkapkan melalui akun Twitternya, @chedetofficial pada Senin (18/4/2022).

"Saya siap menerima bahwa dari sisi pembangunan, Malaysia belakangan ini tertinggal dari Indonesia dan Vietnam. Tentu saja kami selalu berada di belakang Singapura," tulis Mahathir.

Dalam utas di akunnya, Mahathir menyindir budaya korup yang telah mengganggu pengembangan ekonomi di negaranya. Dia menyebut Malaysia telah menolak penggunaan teknologi baru yang dapat melakukan efisiensi dan mengurangi korupsi.

"Kami menolak teknologi ini karena dapat mengungkap kesalahan Anggota Parlemen kami," tulisnya yang merujuk pada dugaan keterlibatan anggota parlemen terhadap bisnis impor dan ekspor.

Dia membandingkan dengan negara Afrika yang mengelola manajemen dengan miliaran dolar yang bisa menghemat.

"Tentu saja kita tidak perlu merasa malu karena kita disalip oleh negara-negara Afrika. Bukankah kita telah diberitahu bahwa mencuri uang Pemerintah bukanlah sesuatu yang kita harus merasa malu. Jika bos kita melakukannya, tidak apa-apa," sindirnya.

"Jangan mengadopsi teknologi baru karena jika dapat menyebabkan pembuat undang-undang kita merugi. Tolak saja. Biarkan negara bangkrut. Hanya negara yang merugi. Anda tidak kalah. Tidak apa-apa." tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

malaysia ekonomi malaysia Mahathir Mohamad
Editor : Aprianto Cahyo Nugroho

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top