Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Diproyeksi Tembus 4 Persen pada Akhir 2022, Ini Faktor Pendorongnya

Selain momentum Ramadan dan Idulfitri, kenaikan PPN dan BBM jenis Pertamax juga berpotensi mengerek inflasi hingga akhir tahun.
Pedagang menata barang dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (4/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata barang dagangannya di Pasar Senen, Jakarta, Senin (4/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Tekanan inflasi diperkirakan akan meningkat sejalan dengan adanya periode Ramadan dan Idulfitri yang akan mendorong tingginya permintaan masyarakat.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan, naiknya tekanan inflasi pun dikhawatirkan akan meningkat sejalan dengan kenaikan tarif Pajak pertambahan Nilai (PPN) dan harga BBM jenis Pertamax.

“Ditambah dengan kenaikan PPN dan harga Pertamax, hal tersebut tentu akan menambah tekanan inflasi,” katanya kepada Bisnis, baru-baru ini.

Faisal pun memperkirakan, tingkat inflasi pada tahun ini berpotensi mencapai kisaran 4 persen, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

“Saat ini kami sedang merevisi forecast inflasi 2022 kami. Sekarang kami melihat inflasi bisa menyentuh kisaran 4 persen di akhir tahun,” jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa pihaknya optimis laju inflasi akan terkendali pada kisaran 2 hingga 4 persen pada tahun ini.

Dia mengatakan, tekanan dari ketegangan geopolitik Rusia dan Ukraina memang telah memberikan dampak pada kenaikan harga komoditas pangan di dalam negeri, di samping komoditas energi.

Tercatat, tingkat inflasi pada Maret 2022 telah mencapai 2,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

“Keseluruhan asesmen kami sejauh ini, kami masih confident, inflasi masih bisa terjaga di sasaran 2-4 persen,” kata dia.

Perry mengatakan, BI masih akan terus mengkaji kenaikan harga barang ke depannya dan dampak rambatannya, terutama pada inflasi inti.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper