Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Isi Percakapan Putin dengan Pangeran Muhammad bin Salman

Arab Saudi mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa Putra Mahkota MBS menerima panggilan telepon dari Putin tetapi tidak menyebutkan OPEC+ atau kerja sama energi secara khusus.
Presiden Rusia Vladimir Putin memasuki aula untuk bertemu dengan kandidat yang berpartisipasi dalam pemilihan presiden sesi terakhir, di Kremlin di Moskow./Reuters
Presiden Rusia Vladimir Putin memasuki aula untuk bertemu dengan kandidat yang berpartisipasi dalam pemilihan presiden sesi terakhir, di Kremlin di Moskow./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putera Mahkota Arab Saudi Muhammed bin Salman memiliki pandangan positif terhadap kerja sama OPEC+ dalam menstabilkan pasar minyak dunia.

Dilansir Bloomberg pada Sabtu (16/4/2022), hal itu disampaikan melalui pernyataan oleh Kremlin usai percakapan telepon yang diinisiasi oleh Arab Saudi pada Sabtu.

Kedua produsen minyak terbesar dunia ini mendiskusikan krisis di Ukraina dan Yaman, kata Kremlin, tanpa memberikan rincian.

Arab Saudi mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa Putra Mahkota MBS menerima panggilan telepon dari Putin tetapi tidak menyebutkan OPEC+ atau kerja sama energi secara khusus.

"Mereka membahas hubungan bilateral yang menyatukan kedua negara dan strategi untuk meningkatkannya di berbagai bidang,” menurut Saudi.

"[MBS] menegaskan dukungan Kerajaan untuk upaya yang mengarah pada solusi politik untuk krisis di Ukraina dan mencapai keamanan dan stabilitas," seperti dikutip dari pernyataan.

Produsen Arab Saudi dan produsen minyak utama Teluk Persia lainnya sejauh ini menolak seruan AS untuk meningkatkan produksi karena harga melonjak di tengah krisis di Ukraina. Selain itu, ada pula kekhawatiran kemungkinan sanksi terhadap ekspor Rusia.

Putin terakhir kali melakukan percakapan dengan Putera Mahkota Saudi pada 3 Maret, menurut Kremlin.

Sebelumnya, MBS pada Jumat berbicara dengan Presiden China Xi Jinping, salah satunya membahas Ukraina, menurut televisi pemerintah China.

Beijing sedang mencari kerja sama tingkat tinggi dengan Arab Saudi dalam energi, perdagangan dan teknologi tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper