Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan global produk Hermes melonjak pada kuartal pertama karena konsumen membelanjakan lebih banyak untuk pakaian siap pakai dan tas kulit perusahaan.
Pendapatan rumah mode Hermes naik 27% dengan nilai tukar konstan menjadi 2,77 miliar euro atau US$3,02 miliar dalam tiga bulan pertama tahun ini. Performa menonjol dari produsen tas Birkin berasal dari lini pakaian siap pakai yang tumbuh 44 persen, lebih dari dua kali lipat perkiraan. Pertumbuhan di unit barang kulit dan pelana terbesarnya juga mengalahkan ekspektasi analis.
Untuk meningkatkan produksi, Hermes bulan lalu mengumumkan rencana untuk membuka dua bengkel barang kulit baru di Prancis untuk tahun 2025 dan 2026, yang akan menciptakan 500 pekerjaan.
Itu di atas tiga bengkel lain yang dijadwalkan akan dibuka dalam 3 tahun ke depan untuk mengatasi kendala pasokan.
Amerika, Eropa, dan Prancis memimpin kenaikan penualan setelah beberapa wilayah ini mengalami kuartal yang sulit tahun lalu dengan banyak pembatasan virus yang masih berlaku.
Investor dan analis kemungkinan akan memperhatikan komentar tentang situasi lockdown di China. “Sejak pertengahan Maret, Tiongkok Raya telah dihukum oleh pembatasan kesehatan baru,” ujar Hermes.
Pada Kamis (14/4/2022), tiga dari 26 toko perusahaan di China ditutup karena lockdown. "Ketiga toko tersebut berada di Shanghai," kata Chief Financial Officer Hermes Eric du Halgouet kepada wartawan melalui telepon.